July 7, 2017

Jawer Kotok (Mati Satu Tumbuh Seribu)



Tanamah hias jawer kotok ungu yang saya tanam 6 bulan yang lalu telah tumbuh besar dan bercabang, mengeluarkan bunga dengan warna marun dan putih. Karena tanaman hias ini ditanam di dekat bunga lain yang pertumbuhannya tidak begitu cepat, sehingga sari makanan di tanah bagaikan tersedot oleh jawer kotok, saya memutuskan untuk memangkas dan membuang induk dari tumbuhan ini. Dikatakan induk, karena jawer kotok yang sudah tua suka diikuti oleh jawer kotok baru yang tersemai dari biji yang diterangkan dalam bunganya.
Ternyata benar, setelah satu bulan induk jawer kotok dibuang, tumbuh ratusan bibit baru yang tumbuh di depan halaman rumah. Seandainya Tuhan menghendaki bibit jawer kotok ini tumbuh samapai besar, maka halaman rumahku akan menjadi taman bunga jawer kotok, karena tersebar dengan merata hampir di setiap jengkal tanah.
Tanaman hias jawer kotok termasuk jenis tanaman yang mampu bertahan hidup dengan mandiri (survival). Cukup hanya disiram setiap hari tanpa pemupukan pun akan tumbuh dengan baik. Jadi, tidak susah untuk merawat tanaman hias jawer kotok. Mungkin tepat, bahwa jawer kotok termasuk tanaman hias dari jenis tanaman liar. 
Seperti telah dijelaskan dalam postingan sebelumnya, tanaman hias ini mempunyai khasiat obat. Pepatah mengatakan "jangan melihat buku dari sampulnya!" sangat sesuai untuk tanaman hias jawer kotok karena walaupun tumbuh di mana saja (kebun bambu, makam, pinggir selokan dan sebagainya), Tuhan memberikan sejumlah manfaat yang besar sebagai khasiat obat.

No comments:

Post a Comment

ENTRI UNGGULAN

MiniTani Sebagai Solusi di Saat Pandemi

"Orang bilang tanah kita tanah surga, tongkat kayu dan batu jadi tanaman". Nah, itulah sekelumit lirik lagu "kolam sus...