February 10, 2017

JANGAN KAU AMBIL SINGKONGKU !


Siapa yang tidak mengenal singkong? Ya, tanaman ini sangat populer di dunia. Umbi singkong bisa diolah menjadi berbagai jenis makanan, diantaranya olahan orang Sunda yang saya ketahui yaitu: opak, kicimpring, tape, kripik dan masih banyak lagi. Ditambah kulit umbi singkong bisa dijadikan bahan makanan yaitu "empoy" (makanan khas Sunda). Bahkan daun singkong sering kita temui di warung nasi "Masakan Padang". Sudah tentu batang pohon singkongnya bisa dipakai untuk mengembangkan budidaya singkong dengan cara stek batang.

Orang tua zaman dulu, sering memberikan nasihat "hiduplah seperti singkong!". Saat itu saya masih anak-anak dan belum paham akan nasihat tersebut. Sekarang saya mengerti, bahwa dalam menjalani kehidupan kita sebagai umat manusia harus mempunyai "nilai manfaat" untuk sesama mahluk dan alam semesta. 

Di Indonesia lahan untuk menanam singkong sudah sempit (pendapat peribadi). Saya berpendapat demikian karena berdasarkan perkembangan pembangunan infrastruktur banyak lahan yang dulunya kebun sekarang menjadi areal perumahan, pabrik, jalan raya, dan sebagainya. Pembangunan tersebut memang suatu hal yang positif bagi ekonomi negara, namun dampak negatifnya generasi muda bangsa banyak yang meninggalkan dunia pertanian.

Sekitar dua bulan yang lalu, saya mengunjungi rumah orang tua di kampung seberang dengan maksud ingin meminta umbi singkong. Namun, tidak ditemukan sama sekali. Saya menanyakan pada tetangga dengan maksud ingin membelinya. Jawabannya sama, "Kami sudah tidak menanam singkong". Sungguh ironis jika dibandingkan dengan keadaan tiga puluh tahun yang lalu, singkong bisa dengan mudah didapatkan.

Dari kondisi tersebut, saya terinsfirasi untuk memanfaatkan lahan pekarangan di depan dan pinggir rumah untuk ditanami singkong dengan maksud untuk bahan konsumsi peribadi dan tetangga jika hasilnya melimpah. Amiin.

Coba Anda bayangkan sepuluh sampai lima belas tahun kemudian! Bisa jadi tanaman singkong sudah sangat langka jika tidak dibudidayakan dari sekarang. Jangan sampai anak cucu kita tidak mengenal yang namanya umbi singkong! 

Akhir kata, sebagai kesimpulan saya hanya ingin mengatakan, "Jangan Kau Ambil Singkongku!"

No comments:

Post a Comment

ENTRI UNGGULAN

MiniTani Sebagai Solusi di Saat Pandemi

"Orang bilang tanah kita tanah surga, tongkat kayu dan batu jadi tanaman". Nah, itulah sekelumit lirik lagu "kolam sus...