Minggu kemarin saya melihat jenis bunga merak di halaman rumah tetangga. Memang, saya baru berkunjung ke rumah tetangga tersebut karena obrolan ringan tentang bunga dan tanaman hias. Alhamdulillah dari sebuah obrolan ringan terjalin silaturahmi yang baik, dan tentu sesuai dengan keterangan dalam agama bahwa silaturahmi selalu mendatangkan rezeki. Terbukti, sesampainya di rumah tetangga yang jaraknya kurang lebih 200 meter dari rumah saya, terdaat pemandangan mempesona dari sejumlah bunga dan tanaman hias. Salah satunya saya terpesona dengan keindahan bunga merak dengan warna merah kekuningan menyala.
Kembali pada makna silaturahmi yang pasti mendatangkan rezeki. Definisi rezeki tentu bermacam-macam, rasa persaudaraan semakin erat dengan tetangga, pengetahuan tentang tanaman hias dan bunga yang bertambah, dan yang tidak kalah pentingnya saya mendapatkan sejumlah bibit bunga yaitu bunga melati dan bunga lavender. Tidak ketinggalan, saya pun meminta benih bunga merak dengan mengambil beberapa bijinya.
Bunga merak dengan nama ilmiah Caesalpinia Pulcherrina merupakan jenis tanaman hias yang biasa di tanam di depan halaman rumah dan taman. Keinggian pohonnya bisa mencapai dua meter dengan batang yang terus berkembang bisa mencapai sebesar paha orang dewasa. Alangkah lebih indahnya bila jenis bunga ini dirawat dengan teknik bonsai. Dalam ketinggian lima puluh centi meter, dengan kelopak bunga yang menyebar dan daunnya yang menyerupai daun kelor akan lebih mempercantik halaman rumah anda.
Selain indah, bunga merak memiliki khasiat obat. Diantaranya bisa digunakan sebagai obat pelancar menstruasi, menghilangkan kembung, panas dan kejang pada anak, mata merah, diare, dan sariawan. Namun, jangan sesekali mengkonsumsi bunga merak untuk pengobatan pada ibu hamil karena untuk kondisi ibu hamil, bagian dari bunga merak mengandung zat yang terlalu keras dan bisa berbahaya untuk janin.
Bagian bunga merak yang bisa dijadikan bahan obat adalah kelopak bunga, kulit batang pohon dan bagian daun. Misalnya sebagai obat diare, ambil beberapa bagian dari kulit pohon bunga merak untuk kemudian ditumbuk hingga halus. Setelah halus, seduh tumbukan tersebut dengan air panas. Diamkan hingga campuran tumbukan kulit kayu tersebut larut dalam air panas. Tunggu hingga air hangat dan saring air tersebut. Langkah terakhir, minum air seduhan tersebut secara rutin minimal dua kali sehari.
Untuk mengobati kembung, sariawan dan demam, gunakan daun bunga merak yang sudah dikeringkan. Caranya dengan merebus daun yang sudah dikeringkan dengan air sebanyak 3 gelas. Sisakan air rebusan hingga tertinggal satu gelas. Minum air rebusan tersebut dengan intensitas tiga kali sehari.
Demikian paparan tentang bunga merak yang indah dan berfaedah dalam mengobati berbagai jenis keluhan dalam tubuh kita. Semoga bermanfaat !
No comments:
Post a Comment