January 26, 2017

LINDUNGI LINGKUNGAN SUPAYA TETAP HIJAU


Melihat makin berkembangnya pembangunan di Indonesia, sungguh signifikan dari tahun ke tahun. Khususnya dalam pembangunan infrastruktur (mulai dari industri manufaktur sampai pembangunan perumahan rakyat). 

Saya sebagai penduduk yang tinggal di kampung nan jauh di mata. he. merasakan perubahan yang mencolok jika dibandingkan ketika dulu masih anak-anak sampai saat ini saya berusia 35 tahun. Dulu sangat mudah ketika mau mencari singkong untuk direbus, jagung untuk dibakar, kacang tanah sebagai cemilan. Tinggal ambil di kebun lalu diolah, siap saji deeeh.

Sekarang, ketika mau mencari daun singkong pun sangatlah susah! Harus beli di pasar dengan harga Rp. 500 per ikat kecil. Demikian juga dengan hasil pertanian lainnya, sekarang harus serba beli di pasar. 

Sekitar tahun 1995, udara pagi masih segar terasa. Pemandangan masih dihiasi dengan segarnya dedaunan yang serba hijau. Suara burung saling bersahutan dari pohon ke pohon. Kepulan asap keluar dari genteng dapur di tiap rumah. Iringan petani membawa cangkul ke kebun dan ke sawah. 

Saat hari menjelang siang, ibu-ibu menggendong bakul, membawa sajian makan siang untuk suami dan tetangga yang sedang mencangkul. Sesekali saya suka ikut ke kebun atau ke sawah sengaja ingin menyantap makan siang dengan ikan asin, lalap, sambel. (Subhanalloh, Walhamdulillah, Walaaa Ilaaaha Illallohu Allohu Akbar). Kenikmatan makan di sawah dan di kebun saat itu belum pernah saya alami kembali.

Kemana sawah itu sekarang?
Kemana Kebun itu sekarang?
Kemana Suara Burung itu sekarang?
Kemana hijaunya dedaunan itu sekarang?

Semuanya hampir hilang. 
Direnggut oleh satu kata "modern"
Sungguh ironi sekali

Asap yang mengepul sekarang bukan lagi dari genteng dapur. Tapi asap dari pabrik. Burung-burung yang dulu berkicau terusir entah kemana? karena pepohonan tempat mereka bertengger, sekarang sudah ditebang dijadikan "perumahan murah bersubsidi".

Kepada seluruh jajaran pemerintah, pengusaha, dan masyarakat Indonesia tercinta, Penulis mengajak "Mari kita hijaukan kembali lingkungan kita supaya tetap asri, alami, dan segar!!!"

No comments:

Post a Comment

ENTRI UNGGULAN

MiniTani Sebagai Solusi di Saat Pandemi

"Orang bilang tanah kita tanah surga, tongkat kayu dan batu jadi tanaman". Nah, itulah sekelumit lirik lagu "kolam sus...