August 4, 2017

Mengenal Kalanchoe Prolifera (Jenis Cocor Bebek Yang Unik)


Tanaman hias dengan nama ilmiah Kalancoe Prolifera merupakan keluarga dari tanaman hias cocor bebek (Kalanchoe Pinnata). Saya cenderung lebih suka menyebut jenis cocor bebek ini dengan nama Buntiris. Secara morfologi kelurga cocor bebek Kalanchoe Prolifera memiliki bentuk yang unik. Dikatakan demikian karena tidak seperti bentuk cocor bebek pada umumnya. Cocor bebek berdaun tebal panjang pinggir daun bergerigi dan di bagian ujung daun muncul tunas baru. Sedangkan Jenis Kalanchoe Prolifrea memiliki pohon dengan bekas tangkai daun yang menempel menyerupai buku batang pohon. Selain itu, Kalanchoe Prolifera memiliki tangkai daun yang dipenuhi beberapa daun tebal sebessar jempol di bagian kiri dan kanan tangkai (bentuk menyirip).
Jika Kalanchoe Prolifera sudah berusia dewasa dan tumbuh dengan baik, ketinggian pohonnya bisa mencapai 100 centi meter. Ukuran yang menakjubkan dari keluarga cocor bebek yang termasuk jenis langka di Indonesia. 
Walaupun cocor bebek jenis Kalanchoe Prolifera termasuk langka, namun harga jual dari tanaman hias ini lebih murah jika dibandingkan dengan cocor bebek yang menghasilkan bunga. Untuk satu batang pohon Kalanchoe Prolifera dapat dihargai dengan nilai Rp. 20.000 rupiah. 
Jika anda mengamati dan meraba daun Kalanchoe Prolifera, maka sensasi yang didapat dari hasil rabaan bagaikan memegang kuping bayi. Terasa demikian karena bentuk daunnya yang tebal dan sebesar jempol orang dewasa.
Keunikan lainnya bila ketinggia pohon sudah mencapai 30 centi meter lebih, maka bagian daun yang sudah tua tidak lantas kemudian layu, melainkan arah daun yang semula membeber ke samping akan berubah arah ke bagian bawah sehingga jika diamati bentuk daun muda dan daun yang sudah tua dalam tanaman hias kalanchoe prolifera akan menyerupai bentuk rantang terbalik.
Pembiakan tanaman hias Kalanchoe Prolifera tidak berbeda jauh dari jenis cocor bebek pada umumnya, dengan menanam daun yang sudah matang di media tanah yang sudah digemburkan, tentu tanaman hias ini akan mengeluarkan tunas baru. Sedikit berbeda dengan cocor bebek yang lain pada ujung daun Kalanchoe Prolifera tidak mengeluarkan tunas baru sebelum daunnya jatuh ke tanah.

August 2, 2017

Jagalah Alam ! Alam Pun Akan Menjaga Kita


Pemerintah Provinsi Jawa Barat sedang menggalakan budaya sadar akan kebersihan dan kelestarian lingkungan hidup. Saya mendengar di sebuah radio pesan yang disampaikan bahwa seluruh lapisan masyarakat harus menjaga alam. Memang, hal tersebut adalah tanggung jawab bersama. Dimulai dari usaha dari kesadaran peribadi untuk menjaga alam dengan cara menjaga dan melestarikan lingkungan. Lingkungan yang kotor dan rusak tentu akan menyebabkan sejumlah akibat yang beresiko pada munculnya penyakit dan bencana. 
Sebagai contoh bencana banjir yang sering melanda, diakibatkan oleh ulah manusia yang tidak ramah terhadap lingkungan dengan membuang sampah sembarangan. Sering kita lihat pemandangan tumpukan sampah di pasar tradisional yang begitu menjijikan dan beraroma busuk. Sampah di pinggir sungai yang menumpuk hingga menghambat saluran air. Selain menyebabkan bencana banjir, sampah yang dibuang dengan sembarangan akan menimbulkan bau busuk yang rentan mengakibatkan infeksi saluran pernapasan, disentri karena penyebaran bakteri dari sampah oleh lalat dan sebagainya.
Contoh lain adalah penbangan pohon yang tidak sesuai prosedur mengakibatkan ketidakseimbangan ekosistem dan kurang suburnya tanah. Ditambah pembangunan sektor perumahan rakyat dan vila yang mulai menggunduli bukit dan hutan akan menyebabkan kepadatan tanah terganggu hingga bisa menyebabkan bencana longsor. 
Sebuah slogan yang saya dengar dalam radio, "Jagalah alam, maka alam pun akan menjaga kita !". Saya sangat sependapat dengan slogan tersebut. Alam yang asri, bersih dan lestari akan mendatangkan sejumlah manfaat, karena lingkungan yang hijau mampu menyaring polusi udara hingga menyegarkan setiap hela nafas yang menghirupnya. Manfaat yang bisa kita rasakan yaitu cadangan air hasil serapan akar pepohonan di gunung dan perkampungan akan mampu menyediakan cadangan air hingga musim kemarau tiba.
Sejumlah upaya yang bisa dilakukan oleh tiap individu dalam menjaga alam adalah sebagai berikut.
1. Menanam bunga, tanaman hias, dan tanaman obat di lahan kosong sekitar rumah
Bila setiap individu melakukan penanaman di halaman rumah berupa tanaman hias, tanaman obat, bunga, dan sebagainya tentu akan sangat berdampak positif pada ekosistem di lingkungan sekitar. Coba anda bayangkan, jika setiap penduduk di Provinsi Jawa Barat melakukan gerakan menanam di halaman rumah, tentu lingkungan hijau dan asri akan terwujud. 
Pemerintah sudah menganjurkan gerakan menanam sejuta pohon beberapa tahun yang lalu dan disosialisasikan dan diterapkan di setiap intansi. Memang sebuah gerakan yang bagus dan positif, namun apakah proses menanam tersebut ditindaklanjuti dengan upaya perawatan? Merawat tanaman setelah kita menanamnya tentu harus dilakukan secara berkelanjutan. Proses merawat tanaman dan pohon dibutuhkan kesabaran dan kesadaran yang tinggi dari tiap individu masyarakat.
2. Penanggulangan Masalah Sampah
Sampah yang menumpuk di pasar tradisional dan pinggir sungai menjadi penyebab klasik terjadinya bencana banjir. Hal tersebut sering kita temukan dalam media cetak maupun elektronik. Pihak pemerintah sudah melakukan upaya dengan menerapkan aturan tentang sampah. Aturan tersebut berupa pemberian sanksi kepada masyarakat yang membuang sampah sembarangan. Namun, dalam kenyataannya aturan tersebut masih dianggap sebagai aturan tidak tertulis yang berdampak hukum rendah. Hal ini menyebabkan sikap lalai dan berleha-leha dalam mengindahkannya.
Pihak pemerintah melalui dinas kebersihan terus melakukan upaya pengerukan dan pengangkutan sampah dari tiap pasar tradisional dan sampah dari lingkungan rumah. Hingga di tempat pembuangan sampah terakhir tumpukan sampah menjulang tinggi bagaikan gunung sampah.
Menurut pendapat penulis, ada baiknya jika setiap pedagang di pasar tradisional diwajibkan membawa pulang sampah sisa dagangan setiap selesai berjualan. Walaupun sampah yang dibawa pulang hanya satu kantong plastik besar, namun jika dilakukan oleh ratusan bahkan ribuan pedagang tentu akan meringankan beban kerja pemerintah. Tidak cukup dengan hanya membawa pulang, setiap pedagang diberikan tanggung jawab untuk berupa tindakan pengawasan terhadap proses akhir dari cara pemusnahan sampah yang bijak. Sosialisasi tentang tata cara pemusnahan sampah harus terus disampaikan tanpa rasa bosan.
Ditambah lagi satu permasalahan sampah yang baru-baru ini terjadi di lingkungan adalah adanya pihak yang tidak bertanggungjawab dengan membuang sampah limbah pabrik di pinggir jalan raya. Hal ini bukan tudingan, karena penulis menyaksikan sendiri adanya tumpukan sampah tersebut. Pihak yang berwenang (polisi sektor) telah merespon dengan baik atas masalah tersebut. Sudah dilakukan pengawasan siaga malam untuk menangkap basah sipelaku pembuang sampah pabrik yang tidak bertanggung jawab.
Penulis memaparkan artikel ini dengan tujuan untuk lebih meningkatkan kesadaran dan mendukung Program Pemerintah Jawa Barat dalam Menjaga Alam (menjaga kebersihan dan kelestarian). Hanya upaya kecil ini yang bisa saya lakukan untuk negara. Mudah-mudahan ada manfaat yang bisa kita terapkan dalam upaya menjaga alam. 

August 1, 2017

Bunga Kana (Tanaman Hias dan Obat)


Bunga kana sangat populer di daerah Sunda dengan sebutan ganyol leuweung, karena secara habitat memang tanaman hias ini berasal dari hutan (sunda: leuweung). Mempunyai nama ilmiah Canna Indica Lilly. Nama yang cantik untuk sebuah tanaman hias, mungkin lebih indah dari nama orang. Tanaman hias ini bisa dijadikan sebagai tanaman untuk mempercantik taman di halaman rumah, taman kota atau di depan halaman kantor. Keindahan bunganya sesuai dengan jenis dari varian warna yang berbeda. Ada kana dengan bunga warna merah, orange, putih dan campuran antara beberapa warna. 
Di Indonesia, secara umum bunga kana sering disebut juga dengan istilah populer bunga tasbih, karena butiran dari biji bunga ini memiliki tekstur yang keras dan dapat dibuat menjadi tasbih. Tempat lain dimana kita bisa menemukan jenis bunga kana adalah di sekitar pinggir sungai, karena pada dasarnya tanaman hias ini termasuk jenis tanaman liar yang menyukai daerah lembab tapi terkena cahaya matahari langsung.
Bunga kana memiliki kelopak yang tersusun menyerupai tandan. Biasanya dalam satu tangkai bunga memiliki tiga sampai empat helai kelopak bunga. Daun dari bunga kana bervariasi ada yang bercorak coklat kemerahan, merah tua, dan sebagainya tergantung jenis dan hibrid baru dari tanaman ini. Namun pada umumnya yang sering kita jumpai adalah bunga kana dengan warna hijau tua di bagian atas daun dan abu berselimut putih bagaikan ditabur terigu di bagian daun bawahnya. Bagian pohon dari bunga kana sering disebut juga dengan istilah "pohon palsu", karena merupakan tumpukan dari ketiak daun yang berlapis. Sedangkan bagian akar dari bunga kana berupa umbi yang pada umumnya dimanfaatkan untuk pengobatan.
Tidak sebatas dengan fungsi keindahan yang melekat pada tanaman hias bunga kana, fungsinya sebagai tanaman herbal (obat) juga sudah dikenal oleh para ahli (tabib) dan masyarakat awam. Berikut sejumlah khasiat obat yang bisa diperoleh dari tanaman hias bunga kana.
1. Mengobati Jerawat
Umbi atau rimpang yang terdapat pada bunga kana memiliki fungsi untuk menyembuhkan jerawat. Dengan menumbuk sampai halus umbi dari bunga kana dan mengoleskan pada bagian wajah yang terkena jerawat, maka akan sembuh secara berangsur. Pengobatan dari umbi bunga kana ini harus dilakukan secara rutin (minimal 2 kali sehari). Selain dengan cara ditumbuk, umbi bunga kana ini bisa juga dihaluskan dengan menggunakan blender.
2. Mengobati Keputihan
Untuk kaum hawa yang sering terjangkit keputihan, umbi bunga kana bisa dijadikan sebagai solusi. Caranya dengan merebus umbi bunga kana yang sudah dicincang sebanyak 10 gram dengan campuran air sebanyak 3 gelas. Kemudian rebus hingga sisa air menjadi tinggal 1 gelas. Minum air rebusan dengan intensitas 2 kali sehari.
3. Mengobati Wasir
Masih dari bagian umbi bunga kana. Selain sejumlah khasiat yang telah dipaparkan di atas, umbi bunga kana mengandung banyak serat yang bisa bermanfaat untuk mengobati wasir. Tidak jauh berbeda dengan prosedur di atas, melalui proses perebusan 10 gram umbi bunga kana dengan campuran air dua gelas hingga matang dan tertinggal satu gelas. Kemudian langkah terakhir, minumlah air rebusan sebanyak 3 kali sehari.
4. Mengobati Haid Yang Berlebihan
Haid yang berlebihan artinya peluruhan darah haid yang terlalu banyak, yang mengakibatkan rasa lemas kepada perempuan yang mengeluarkannya. Tentu rasa ini amat mengganggu. Tidak usah khawatir dengan cara merebus 9 helai dari kelopak bunga kana dan direbus dengan empat gelas air, sisakan hingga menjadi dua gelas air hasil rebusan, kemudian minum sebanyak dua kali sehari
5. Mengobati Penyakit Kuning
Untuk dimanfaatkan sebagai obat penyakit kuning, umbi bunga kana bisa direbus sebanyak 20 gram dengan campuran 5 gelas air. Kemudian sisakan dua gelas air hasil dari rebusannya. Minum secara teratur sebanyak 3 kali sehari.
Nah, itulah sejumlah manfaat dan kelebihan yang terdapat dalam tanaman hias bunga kana. Selain mempunyai nilai estetis (keindahan) juga sangat bermanfaat dengan khasiat obat.

July 30, 2017

Hiduplah Seperti Kupu-Kupu !


Kupu-kupu mengalami proses metamorfosis dalam fase hidupnya. Awalnya dia berbentuk ulat, kemudian setelah sekian lama dia mulai membalut dirinya dengan kepompong, setelah itu baru kemudian berubah menjadi kupu-kupu dengan warna yang cantik dan indah. Saat dia menjadi ulat tentu bentuknya sangat menggelikan, setiap orang yang didekati oleh ulat pasti kaget dan hendak menyingkirkannya. Tapi setelah introsfeksi diri melalui pertapaan yang lama dalam kepompong akhirnya si ulat menjadi binatang yang banyak diburu untuk diambil potonya.
Ketika sebuah taman bunga dipenuhi dengan keindahan akan warna dan merekanya bunga dengan berbagai jenis warna, pasti terdapat satu, dua, atau tiga kupu-kupu di sekitarnya. Kupu-kupu sangat menyukai sari madu yang terdapat pada benang sari yang ada pada bunga. Selain karena rasanya yang enak (manis), nutrisi dari madu bunga sangat menyehatkan bagi kupu-kupu.
Kupu-kupu merupakan mahluk yang tahu diri. Dia sangat jarang meninggalkan telur bakal ulat di sekitar tanaman bunga yang indah. Terkadang kita sering menemukan ulat lebih sering terdapat pada daun pepohonan dari pada daun bunga atau tanaman hias. Sebagai contoh, ulat sering terdapat pada daun jambu, alpukat, dan sebagainya. Jarang ditemukan ulat yang memakan daun dari bunga-bunga dan tanaman hias. 
Nah, yang menjadi pertanyaan, pernahkah anda melihat bangkai kupu-kupu? selama mengamati mahluk dan lingkungan sekitar saya sangat jarang menemukan bangkai kupu-kupu. Dimanakah mereka mati? Terlebih untuk jenis kupu-kupu yang berwarna kuning yang hidup bergerombol dalam koloninya. Sungguh dari paparan ini saya merasakan bahwa hidup seperti kupu-kupu haruslah ditiru. Awalnya orang takut (karena bentuknya ulat), akhirnya orang pada menyukainya. Dalam islam jika manusia hidup demikian biasa disebut dengan istilah Husnul Khotimah (baik di akhir masa hidupnya).
Tulisan ini saya paparkan hanya sebagai bentuk introsfeksi diri peribadi yang sampai saat ini mungkin masih banyak merugikan orang lain. Semoga, di akhir kelak saya bisa seperti perjalanan kupu-kupu. Amiiin

Anggrek Bulan Yang Terang Dan Indah


Anggrek Bulan (Moon Orchid) termasuk salah satu bunga yang ditetapkan sebagai Bunga Nasional Indonesia dengan sebutan bunga puspa pesona. Bunga anggrek jenis ini banyak tumbuh di negara tropis, tidak hanya di Indonesia tetapi ditemukan pula tumbuh dengan baik di negara tetangga seperti Malaysia, Philipina, Papua, hingga Austalia. Termasuk jenis anggrek epifit yang suka tumbuh menumpang pada pohon-pohon besar di sekitar hutan. 
Anggrek bulan memiliki morfologi daun hijau memanjang, dengan akar berwarna putih berdaging dan panjang, serta tangkai bunga yang panjang dengan warna bunga putih, ada juga warna campuran (kelopak putih dan mahkota ungu). Anggrek jenis ini termasuk tanaman monopodial, artinya jenis tanaman bunga yang hanya membutuhkan sedikit air dalam pertumbuhannya.
Anggrek bulan termasuk salah satu jenis anggrek pavorit para pecinta bunga. Selain dinilai dengan harga yang cukup tinggi, anggrek bulan mempunyai daya pikat warna putih terang bagaikan memancarkan cahaya. Harga anggrek bulan di pasaran untuk fase bibit sekitar 60 sampai 75 ribu rupiah. Sedangkan untuk anggrek dengan bunga yang sudah mekar bisa dihargai dengan nilai 165 ribu rupiah.
Dikarenakan habitat aslinya di pepohonan besar di sekitar hutan. Banyak para penggila anggrek memburunya sampai berhari-hari di hutan yang besar dan hutan liar. Itulah hobi, terkadang dengan hobi para pecinta anggrek ini berani mengorbankan banyak materi untuk mendapatkan bunga yang didamba. Memang, bibit yang diambil dari hutan akan tumbuh dengan lebih baik dan menghasilkan kelopak bunga yang lebih besar. Asalkan perawatannya disesuaikan dengan habitat asli (mulai dari suhu, sinar, dan air), maka anggrek ini akan tumbuh dan berbunga dengan baik sesuai harapan.
Tidak jauh berbeda dengan anggrek epifit jenis lain, cara perawatan anggrek bulan bisa dikatakan sama dengan anggrek lain. Hanya yang perlu menjadi catatan, penyiraman untuk anggrek bulan harus lebih jarang dibandingkan anggrek lain, karena sifat membutuhkan air yang sedikit sebagai ciri khas dari anggrek ini.
Coba anda perhatikan poto anggrek yang saya simpan di atas artikel ini. Warna terang menyala merupakan pancaran dari bunga anggrek bulan yang terkena cahaya matahari. Saya mengambil poto anggrek ini sekitar jam delapan pagi, ketika cahaya matahari belum begitu terang. Namun, hasil dari poto tersebut tampak terkena cahaya matahari penuh. Inilah yang menjadi kelebihan dari anggrek bulan yang terang dan indah.

July 29, 2017

Cara Merawat Anggrek Cattleya


Anggrek merupakan jenis tanaman hias/bunga yang memerlukan perawatan khusus. Dikatakan demikian karena jenis anggrek sangat sensitif terhadap bakteri dan berbagai penyakit tanaman, selain itu anggrek merupakan jenis tanaman hias yang sangat higienis (sehat) dan harus steril dari berbagai alat untuk merawatnya. Perlu diperhatikan mulai dari pot yang harus bersih, media tanam tidak mengandung unsur bakteri pengurai, dan sebagainya. Semua jenis anggrek sudah tentu harus dirawat dengan steril agar tumbuh dengan baik dan cepat berbunga. Tidak terkecuali dalam hal merawat Anggrek Cattleya.
Anggrek Cattleya merupakan jenis anggrek epifit (suka tumbuh menumpang pada tumbuhan lain), sehingga jika anda hendak menanamnya di halaman rumah yang terdapat pohon mangga, jambu, dan sebagainya untuk dijadikan tumpangan anggrek ini. Alangkah lebih baiknya anggrek ini ditanam di pohon tumpangan dengan diikatkan berdampingan dengan suplir. Berdasarkan pengamatan saya, anggrek epifit yang ditanam di media tanam yang mirip dengan habitat aslinya akan tumbuh dan berbunga dengan lebih baik dan cepat. 
Bagaimana jika kita tidak memiliki pohon sebagai tumpangan Anggrek Cattleya? Ya, tidak semua halaman rumah terdapat pohon. Jika permasalahannya demikian, anda bisa juga menempelkan anggrek jenis epifit ini pada tembok bagian yang kasar dengan cara diikatkan menggunakan tali yang dipaku sehingga si anggrek bisa menempel. Tidak hanya sebatas menempelkan saja, tentu harus anggrek jenis epifit akan sangat senang bila memiliki teman disisinya sebagai sahabat hidupnya. Pilih suplir, pakis, atau pun lumut dari pohon di sekitar tempelan anggrek tersebut.
Apakah anggrek epifit jenis Cattleya bisa ditanam dalam pot bunga? Jawabannya adalah tetap bisa. Dengan syarat jika hendak menanam anggrek jenis epifit Cattleya dalam pot harus diberikan kenyamanan pada tanaman tersebut. Sejumlah media tanam yang membuat bunga anggrek nyaman yaitu mencampurkan arang, jerami, bubuk kayu gergaji dan sabut kelapa pada media tanam dalam pot. Komposisi campuran yang dilakukan dengan dua jenis bahan tersebut. Bubuk arang yang sudah dihaluskan bisa menjadi dasar media tanam yang ditempatkan pada bagian bawah pot bunga dan bagian atasnya bisa menggunakan jerami atau bubuk kayu gergaji.
Tidak hanya sebatas cara menanam yang baik dibutuhkan perawatan yang intensif terhadap bunga Anggrek Cattleya. Adapun sejumlah perawatan yang bisa dilakukan agar bunga anggrek jenis ini tumbuh dan berbunga dengan baik yaitu sebagai berikut.
1. Kenali penyakit yang menyerang bunga anggrek
Dalam hal merawat bunga anggrek, alangkah baiknya bila kita mengenali sejumlah penyakit yang sering menyerangnya. Beberapa penyakit yang suka menyerang bunga anggrek yaitu bercak coklat pada daun anggrek akibat bakteri, daun anggrek layu, pembusukan pada akar anggrek, dan sebagainya.
2. Basmi penyakit pada anggrek dengan cara yang sesuai
Nah, setelah mengenali jenis penyakit pada anggrek Cattleya, kita diharapkan membasmi penyakit tersebut dengan cara yang sesuai agar tidak mengganggu morfologi dari anggrek yang ditanam. Misalnya, untuk penyakit bercak coklat pada daun, bisa dilakukan dengan cara memotong bagian daun yang terkena bercak, kemudian mengangkat anggrek dari pot bunga untuk dibersihkan potnya dan mengganti media tanam yang baru dan lebih steril. Untuk penyakit yang menyerang pembusukan akar bisa dilakukan dengan cara memindahkan anggrek tersebut ke pot lain yang lebih bersih dengan terlebih dahulu memotong akar yang busuk. Sedangkan untuk penyakit yang menyerang daun anggrek hingga layu, bisa disemprotkan fungsida secara rutin.
3. Tempatkan anggrek Cattleya pada tempat yang teduh tapi terkena cahaya
Maksudnya anggrek Cattleya berdasarkan habitatnya adalah jenis epifit yang tumbuh di batang pohon rindang. Sehingga menyukai tempat yang teduh, namun Si anggrek Cattleya akan merasa bahagia jika terkena cahaya matahari pagi selama 3 sampai 4 jam.
4. Siram Anggrek Cattleya Secara Teratur
Penyiraman tidak bisa dilakukan dengan sekehendak hati. Walaupun menyukai tempat yang lembab (15-35 derajat Celcius), anggrek Cattleya tidak baik jika disiram terlalu sering. Setiap interval penyiraman harus menunggu bagian media tanam pada anggrek kering sebelum disiram kembali. Akar dan bulb pada anggrek berfungsi untuk menyerap dan menyimpan cadangan air. Jadi jika disiram terlalu sering akan berpengaruh kurang baik.
5. Lakukan pemupukan dengan cara yang sehat.
Pupuk yang sehat bagi anggrek tentu pupuk yang steril dan terhindar dari bakteri. Dalam hal ini pupuk anorganik yang dijual di toko tanaman akan lebih baik disemprotkan seminggu sekali pada bunga anggrek. Usahakan tidak memakai pupuk kompos dan pupuk kandang, karena disinyalir dalam kedua jenis pupuk tersebut terdapat sejumlah bakteri pengurai yang kurang disukai bunga anggrek.
Demikian sejumlah cara merawat anggrek Cattleya yang bisa saya paparkan berdasarkan pengalaman. Cara tersebut bisa dipraktekan pada jenia anggrek lainnya. Semoga bermanfaat !

Tanaman Hias Ruellia Ungu


Salah satu jenis tanaman hias yang sering dianggap sebagai gulma atau hama tanaman adalah Ruellia Ungu. Dianggap demikian karena tanaman hias ini sangat mudah tumbuh. Bagaimana tidak, karena perbanyakan (berkembangnya) tanaman ini bisa tersebar di halaman atau pinggir jalan karena bijinya yang berbentuk kecil dan senantiasa tertiup angin. Nah, biji yang tertiup angin ini menyebabkan tumbuhnya Ruellia ungu di sekitar induknya.
Saya melihat tanaman hias Ruellia Ungu di daerah Cicalengka, tepatnya di sepanjang jalan Kampung Ciseke dan daerah Dungus Maung. Bermekaran indah di sepanjang jalan, membuat orang yang melihat ingin memetiknya. Namun, saya tidak mengambil, memetik, atau pun mencuri tanaman hias tersebut karena walau bagaimana pun ada pemiliknya. Saya hanya minta izin kepada penduduk sekitar untuk mengambil potonya.
Berdasarkan informasi yang saya dapatkan dari Wikipedia (Ensiklopedia Bahasa Indonesia) ditemukan sejumlah penjelasan bahwa tanaman hias ini berasal dari negara Meksiko, Kepulauan Karibia dan negara Amerika Selatan. Bagaimana bisa sampai ke Indonesia? Nah, untuk mencari jawabannya, mungkin saja terjatuh saat biji tanaman hias ini di bawa oleh burung. 
Tanaman hias Ruellia Ungu memiliki batang pohon kecoklatan dengan daun panjang lancip dan meruncing ke bagian ujungnya. Ketinggian dari tanaman hias ini bisa mencapai 1,5 meter. Namun, dengan cara perawatan yang baik yaitu selalu rutin dipangkas batang pucuk daunnya, tanaman ini bisa berada dalam ketinggian 50 centi meter dengan bentuk yang rapi dan indah.
Tanaman hias Ruellia Ungu belum memiliki istilah untuk daerah Sunda, Bandung, Jawa Barat. Entah kalau di daerah lain, mungkin saja saya belum mengetahuinya. Tanaman hias ini bisa tumbuh dengan baik dalam media pot bunga, atau bisa juga dijadikan tanaman penutup tanah (bagaikan rumput), pembatas tanah, atau pun tanaman pagar yang indah. 
Pemdudidayaan bisa dilakukan dengan cara stek batang, atau menebarkan bijinya dalam media tanam yang sesuai. Alangkah baiknya tanaman hias ini ditanam dalam area yang lembab, namun mendapat cahaya matahari yang cukup. Atau dengan kata lain, tanaman ini sangat cocok ditanam di area yang memiliki suhu hangat. 
Walau dianggap sebagai gulma atau rumput liar, tanaman hias ini sudah banyak peminatnya. Terbukti ketika saya mengunjungi beberapa situs online penjual tanaman hias dan bunga, nama Ruellia Ungu sudah bertengger di pasaran dengan harga bibit Rp. 22.000,-. Lumayan kan? Tanaman ini ternyata masih memiliki nilai ekonomi yang cukup lumayan, jadi jika anda memiliki tanaman hias ini di depan rumah dalam jumlah yang banyak, jangan sampai dipangkas habis dan dibuang !

ENTRI UNGGULAN

MiniTani Sebagai Solusi di Saat Pandemi

"Orang bilang tanah kita tanah surga, tongkat kayu dan batu jadi tanaman". Nah, itulah sekelumit lirik lagu "kolam sus...