August 2, 2017

Jagalah Alam ! Alam Pun Akan Menjaga Kita


Pemerintah Provinsi Jawa Barat sedang menggalakan budaya sadar akan kebersihan dan kelestarian lingkungan hidup. Saya mendengar di sebuah radio pesan yang disampaikan bahwa seluruh lapisan masyarakat harus menjaga alam. Memang, hal tersebut adalah tanggung jawab bersama. Dimulai dari usaha dari kesadaran peribadi untuk menjaga alam dengan cara menjaga dan melestarikan lingkungan. Lingkungan yang kotor dan rusak tentu akan menyebabkan sejumlah akibat yang beresiko pada munculnya penyakit dan bencana. 
Sebagai contoh bencana banjir yang sering melanda, diakibatkan oleh ulah manusia yang tidak ramah terhadap lingkungan dengan membuang sampah sembarangan. Sering kita lihat pemandangan tumpukan sampah di pasar tradisional yang begitu menjijikan dan beraroma busuk. Sampah di pinggir sungai yang menumpuk hingga menghambat saluran air. Selain menyebabkan bencana banjir, sampah yang dibuang dengan sembarangan akan menimbulkan bau busuk yang rentan mengakibatkan infeksi saluran pernapasan, disentri karena penyebaran bakteri dari sampah oleh lalat dan sebagainya.
Contoh lain adalah penbangan pohon yang tidak sesuai prosedur mengakibatkan ketidakseimbangan ekosistem dan kurang suburnya tanah. Ditambah pembangunan sektor perumahan rakyat dan vila yang mulai menggunduli bukit dan hutan akan menyebabkan kepadatan tanah terganggu hingga bisa menyebabkan bencana longsor. 
Sebuah slogan yang saya dengar dalam radio, "Jagalah alam, maka alam pun akan menjaga kita !". Saya sangat sependapat dengan slogan tersebut. Alam yang asri, bersih dan lestari akan mendatangkan sejumlah manfaat, karena lingkungan yang hijau mampu menyaring polusi udara hingga menyegarkan setiap hela nafas yang menghirupnya. Manfaat yang bisa kita rasakan yaitu cadangan air hasil serapan akar pepohonan di gunung dan perkampungan akan mampu menyediakan cadangan air hingga musim kemarau tiba.
Sejumlah upaya yang bisa dilakukan oleh tiap individu dalam menjaga alam adalah sebagai berikut.
1. Menanam bunga, tanaman hias, dan tanaman obat di lahan kosong sekitar rumah
Bila setiap individu melakukan penanaman di halaman rumah berupa tanaman hias, tanaman obat, bunga, dan sebagainya tentu akan sangat berdampak positif pada ekosistem di lingkungan sekitar. Coba anda bayangkan, jika setiap penduduk di Provinsi Jawa Barat melakukan gerakan menanam di halaman rumah, tentu lingkungan hijau dan asri akan terwujud. 
Pemerintah sudah menganjurkan gerakan menanam sejuta pohon beberapa tahun yang lalu dan disosialisasikan dan diterapkan di setiap intansi. Memang sebuah gerakan yang bagus dan positif, namun apakah proses menanam tersebut ditindaklanjuti dengan upaya perawatan? Merawat tanaman setelah kita menanamnya tentu harus dilakukan secara berkelanjutan. Proses merawat tanaman dan pohon dibutuhkan kesabaran dan kesadaran yang tinggi dari tiap individu masyarakat.
2. Penanggulangan Masalah Sampah
Sampah yang menumpuk di pasar tradisional dan pinggir sungai menjadi penyebab klasik terjadinya bencana banjir. Hal tersebut sering kita temukan dalam media cetak maupun elektronik. Pihak pemerintah sudah melakukan upaya dengan menerapkan aturan tentang sampah. Aturan tersebut berupa pemberian sanksi kepada masyarakat yang membuang sampah sembarangan. Namun, dalam kenyataannya aturan tersebut masih dianggap sebagai aturan tidak tertulis yang berdampak hukum rendah. Hal ini menyebabkan sikap lalai dan berleha-leha dalam mengindahkannya.
Pihak pemerintah melalui dinas kebersihan terus melakukan upaya pengerukan dan pengangkutan sampah dari tiap pasar tradisional dan sampah dari lingkungan rumah. Hingga di tempat pembuangan sampah terakhir tumpukan sampah menjulang tinggi bagaikan gunung sampah.
Menurut pendapat penulis, ada baiknya jika setiap pedagang di pasar tradisional diwajibkan membawa pulang sampah sisa dagangan setiap selesai berjualan. Walaupun sampah yang dibawa pulang hanya satu kantong plastik besar, namun jika dilakukan oleh ratusan bahkan ribuan pedagang tentu akan meringankan beban kerja pemerintah. Tidak cukup dengan hanya membawa pulang, setiap pedagang diberikan tanggung jawab untuk berupa tindakan pengawasan terhadap proses akhir dari cara pemusnahan sampah yang bijak. Sosialisasi tentang tata cara pemusnahan sampah harus terus disampaikan tanpa rasa bosan.
Ditambah lagi satu permasalahan sampah yang baru-baru ini terjadi di lingkungan adalah adanya pihak yang tidak bertanggungjawab dengan membuang sampah limbah pabrik di pinggir jalan raya. Hal ini bukan tudingan, karena penulis menyaksikan sendiri adanya tumpukan sampah tersebut. Pihak yang berwenang (polisi sektor) telah merespon dengan baik atas masalah tersebut. Sudah dilakukan pengawasan siaga malam untuk menangkap basah sipelaku pembuang sampah pabrik yang tidak bertanggung jawab.
Penulis memaparkan artikel ini dengan tujuan untuk lebih meningkatkan kesadaran dan mendukung Program Pemerintah Jawa Barat dalam Menjaga Alam (menjaga kebersihan dan kelestarian). Hanya upaya kecil ini yang bisa saya lakukan untuk negara. Mudah-mudahan ada manfaat yang bisa kita terapkan dalam upaya menjaga alam. 

No comments:

Post a Comment

ENTRI UNGGULAN

MiniTani Sebagai Solusi di Saat Pandemi

"Orang bilang tanah kita tanah surga, tongkat kayu dan batu jadi tanaman". Nah, itulah sekelumit lirik lagu "kolam sus...