August 27, 2017

Cara Merawat Bunga Mawar Di Musim Kemarau


Satu bunga lagi mekar di halaman rumah. Bunga mawar merah, muncul dengan indah. Tidak seperti di musim hujan, bunga mawar bisa mekar 2 sampai 3 kali dalam sebulan. Berkat penyiraman yang rutin di musim kemarau pun bunga mawar bisa muncul namun dalam jumlah yang sedikit dari batang pohonnya. 
Di saat musim kemarau ini, bunga mawar yang saya rawat pada sebuah pot di halaman rumah hanya memunculkan satu kuncup bunga yang merekah selama kurang lebih 4 hari, setelah itu akan berguguran. 
Musim hujan dan kemarau sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan bunga. Khususnya dalam hal perawatan. Diperlukan perhatian yang intensif dalam hal pemupukan dan penyiraman di musim kemarau. Tidak hanya itu kesuburan tanah harus terus diperhatikan. Tidah cukup hanya dengan menyiram di saat pagi dan sore saja, kegemburan tanah di sekeliling batang pohon bunga atau pun tanaman hias perlu diperbaharui dengan cara dicangkul dan tanahnya dicampuri pupuk. Sehingga zat hara yang ada dalam tanah akan terus stabil bagi perkembangan tanaman hias dan bunga.
Dalam hal perawatan bunga mawar pun demikian, saya mencoba untuk menggemburkan tanah di sekitar pot, bahkan bila tanah mulai membatu karena terlalu sering terkena siraman air dan cahaya matahari tanpa upaya penggemburan akan membuat pertumbuhan bunga kurang baik. Bila tanah dalam pot sudah terlalu lama, usahakan untuk mengganti dengan tanah yang baru dan dicampur dengan pupuk kompos atau pupuk kandang.
Hati-hati menggunakan pupuk kandang yang digunakan untuk memupuk bunga mawar. Usahakan jumlah pupuk kandang jangan terlalu banyak sebelum dicampur dengan tanah. Jika takaran pupuk kandang terlalu banyak digunakan membuat kondisi tanah terlalu banyak zat posfor yang bisa membuat daun tanaman layu. Bila pupuk kandang digunakan dalam komposisi yang tepat maka kondisi tanah akan stabil kesuburannya sehingga tanaman akan tumbuh dengan baik.
Berdasarkan pengalaman saya menggunakan pupuk kandang untuk memupuk bunga mawar, penggunaan pupuk kandang terlalu banyak malah membuat daun dan pohon bunga layu dan tidak berkembang, bahkan sampai bunga tersebut akhirnya mati.

No comments:

Post a Comment

ENTRI UNGGULAN

MiniTani Sebagai Solusi di Saat Pandemi

"Orang bilang tanah kita tanah surga, tongkat kayu dan batu jadi tanaman". Nah, itulah sekelumit lirik lagu "kolam sus...