Apa kabar semuanya !
Lama saya tidak membuat artikel tentang bunga. Kesibukan kerja, merupakan salah satu rutinitas penting yang harus berimbang dengan hobi. Walau bagaimana pun, aktivitas di dunia nyata tidak boleh terbengkalai karena aktivitas di dunia maya. Diharapkan terdapat sinergi aktivitas yang saling mendukung.
Kali ini saya akan bercerita, berbagi dan memaparkan sedikit pengalaman menanam bunga anggrek merpati putih. Jenis bunga ini memang memiliki bentuk kelopak bunga yang mirip dengan merpati yang sedang terbang. Hebatnya, anggrek merpati putih mampu mengeluarkan aroma wangi yang bisa semerbak sepanjang hari. Aroma wangi yang menyegarkan ketika kita menghirupnya. Tidak hanya dari jarak dekat, dalam radius 2 sampai 3 meter, aroma wangi dari jenis bunga ini akan terasa kuat.
Sungguh Tuhan menciptakan mahluk dengan segala kelelbihan dan kekurangannya. Di satu sisi bunga ini mengeluarkan aroma wangi mirip bunga melati, namun di sisi lain jangka waktu mekar sampai layu dari jenis bunga ini cukup singkat. Berdasarkan pengalaman yang saya alami, bunga anggrek merpati putih hanya mampu bertahan mekar paling lama 3 hari. Setelah lebih dari beberapa hari, bunga ini akan segera layu dan hilang aroma wanginya.
Dalam beberapa artikel sebelumnya, saya pernah memaparkan sepintas tentang jenis warna dari bunga anggrek merpati. Sampai saat ini, warna yang pernah saya temukan terdiri dari warna ungu, kuning dan putih.
Anggrek merpati putih termasuk dalam golongan anggrek epifit, sehingga sangat cocok bila di tanam dengan cara menempelkannya di batang pohon. Bagaimana bila kita tidak memiliki pohon di halaman rumah? Tenang saja, saya akhirnya berhasil menemukan cara lain agar anggrek merpati putih tetap nyaman dalam habitat yang cocok.
Kurang lebih tiga minggu yang lalu, saya mendapat bibit bunga anggrek merpati putih dari seorang teman. Saya mulai kebingungan mencari pohon sebagai tempat untuk menempelkan bunga tersebut. Sambil mencari cara, saya simpan bibit bunga anggrek merpati putih dalam ember yang diisi air hingga menutup permukaan bulb pada anggrek. Satu hari kemudian, saya mendapatkan ide untuk menempelkan bunga anggrek merpati putih pada bonggol (sunda: tunggul) pohon bambu. Saya ambil tali dan beberapa kawat, kemudian menempelkannya pada bonggol bambu. Agar si bunga anggrek lebih nyaman pada habitat yang mirip dengan kediamannya, saya tempelkan anggrek yang sudah diikat pada bonggol bambu di sekitar pagar di pinggir halaman. Awalnya, saya tidak yakin apakah bunga anggrek ini akan cocok pada media tanam bonggol bambu? Dan, sampai sekarang terjawab sebuah solusi bahwa bunga anggrek merpati putih cocok ditanam pada media bonggol bambu.
Demikian pengalaman saya dalam menanam bunga anggrek merpati putih, semoga bermanfaat bagi anda yang sedang belajar menanam bunga anggrek.
No comments:
Post a Comment