July 10, 2017

Kastuba Liar dan Kastuba Komersil


Kastuba liar dan kastuba komersil

Berbeda dengan kastuba yang suka dijual dengan pinggir jalan raya. Jenis katusba ini tumbuh liar di sekitar semak belukar di pinggir kebun. Katusba liar sangat baik bila dijadikan tanaman pagar untuk memperkuat tanah yang landai. Baik kastuba komersil maupun kastuba liar sama-sama memiliki nilai keindahan pada daunnya. Yang membedakan hanya pada jumlah warna daun. Pada kastuba komersil warna merah menyala pada bagian daun hampir menyelimuti semua batang pohonnya, dengan kata lain warna daun merahnya lebih dominan. Sedangkan kastuba liar memiliki warna hijau pada daun yang lebih dominan. Hanya bagian kuncupnya saja yang memiliki daun dengan warna merah.
Coba anda amati kembali gambar di atas? perbedaan yang mencolok terdapat pada ketinggian kedua tanaman hias tersebut. Kastuba liar akan memiliki daun yang disertai bunga setelah mencapai ketinggian lebih dari satu meter. Sedangkan kastuba komersil memiliki daun berwarna merah yang dominan saat ketinggian di bawah 50 centi meter. Ditinjau dari sisi anatomi, kastuba liar mampu memiliki ketinggian di atas satu meter, sedangkan kastuba komersil ketinggiannya tidak lebih dari 50 centi meter.
Masing-masing tanaman hias ini memiliki kelebihan yang berbeda. Untuk fungsi tanaman pagar, kastuba liar jauh lebih baik karena bisa tumbuh dengan batang pohon yang lebih besar dan tinggi berbeda dengan kastuba komersil yang anatomi batang pohonnya relatif kecil dan pendek. Sedangkan untuk fungsi tanaman hias, kastuba komersil memiliki daun yang dominan lebih indah dan lebih cocok untuk dipilih sebagai tanaman hias dengan media pot bunga. Walaupun, penilaian keindahan untuk tiap individu tidaklah pasti, tergantung dari berbagai perspektif dan jiwa seni. Yang jelas kedua kastuba tersebut memiliki kelebihannya masing-masing.

Menanam Bunga Anggrek Butuh Kesabaran


Selamat pagi semuanya!
Saya hanya ingin berbagi mengenai pengalaman pertama menanam bunga anggrek. Jenis anggrek yang saya tanam adalah Catlleya. Termasuk salah satu jenis anggrek langka dan bernilai jual tinggi. Selama delapan bulan lebih saya menanam anggrek ini. Sampai sekarang belum terlihat tanda-tanda akan munculnya bunga. 
Sejumlah usaha untuk merawat anggrek sudah saya lakukan. Berbagai informasi dari dunia maya saya coba praktekan dalam upaya merawat anggrek agar cepat berbunga. Dari informasi yang saya dapatkan jenis anggrek cattleya hanya berbunga sekitar setahun sekali, namun memiliki keawetan yang lama dalam proses mekarnya. Saya pernah ngiler melihat bunga anggrek cattleya yang mekar selama kurang lebih tiga bulan. Tapi, saya tidak putus asa, walau ada pepatah mengatakan "anggrek tetangga jauh lebih indah dari anggrek sendiri". hehehe. Saya tetap akan merasa bangga jika hasil jerih payah dalam proses merawat anggrek membuahkan hasil berupa bunga yang indah.
Saya mengambil media pot bunga dengan sabut kelapa yang dibungkus oleh tempurung kelapa, seperti yang dapat anda lihat pada gambar di atas. Awalnya, saya bertanya mengapa harus menggunakan sabut kelapa? ternyata setelah dipelajari, sabut kelapa mampu menjaga kelembaban udara dan mampu menyimpan air siraman, sehingga area sekitar batang pohon anggrek tidak mudah kering. Selain sabut kelapa, digunakan juga arang yang sudah dihancurkan. Tujuan penggunaan arang adalah untuk menjaga kesuburan di sekitar bunga anggrek. 
Jenis pupuk yang saya gunakan masih terbatas pada pupuk kompos seadanya. Padahal, berdasarkan sejumlah informasi yang saya dapatkan ada juga pupuk penyubur anggrek dan pupuk perangsang bunga. Untuk kedua pupuk yang saya sebutkan terakhir belum saya praktekan karena harus dibeli di toko pupuk khusus tanaman hias dan bunga. Sedangkan, di tempat saya tinggal belum ada toko tersebut. Akhirnya, dari sejumlah upaya yang saya lakukan, hanya kesabaran menunggu yang harus lebih dan lebih. Karena secara habitat, jenis anggrek cattleya memang termasuk anggrek yang langka dan jarang berbunga. Seandainya sobat punya info dan tips upaya menanam anggrek cattleya dengan belum saya ketahui, mohon dishare ya broooo! atau dituliskan dalam komentar artikel ini. Terima kasih

Tanaman Hias Aglaonema


Tanaman hias ini memiliki nama latin Aglaonema. Nama populer di kalangan masyarakat Indonesia adalah Sri Rezeki. Keindahan tanaman hias ini terletak pada bagian daun. Ada berbagai macam corak dan warna  dari aglaonema, Dalam artikel ini saya menampilkan poto dari corak abstrak warna putih, dengan urat daun berwarna ungu, dan warna hijau tua bagaikan warna latar dari daun aglaonema. 
Para pecinta tanaman hias tentu sudah tak asing lagi dengan aglaonema yang memiliki gabungan warna yang bervariasi. Semakin banyak jenis warna yang terdapat pada daun aglaonema tentu akan tampak lebih indah dan bernilai jual tinggi.
Aglaonema merupakan jenis tanaman hias yang mudah dalam proses pemeliharaan dan perawatan. Bagiamana tidak, tanaman hias ini mampu bertahan dengan pasokan air yang sedikit. Sehingga, penyiraman yang dilakukan bisa dalam rentang seminggu dua kali. Pemberian pupuk yang alakadarnya, ambil contoh bila kita hanya memberinya pupuk kompos pada tanaman hias ini dan disiram dalam pola waktu tertentu, itu merupakan proses perawatan yang sudah cukup.
Sepintas tanaman hias ini bentuknya mirip daun talas bila hanya memiliki satu corak warna hijau saja. Yang membedakannya hanya variasi warna yang lebih dari satu jenis. Tanaman hias ini sangat cocok bila ditanam di dalam pot bunga. Dan seperti yang telah dijelaskan di atas pemeliharaan dan perawatan cukup mudah, sehingga tidak mengganggu aktivitas pecita tanaman dalam bekerja. Walaupun demikian, jangan sampai anda menyiramnya seminggu sekali atau dalam jangka waktu yang lebih lama, karena berdasarkan pengalaman saya lakukan, daun tanaman hias ini akan layu dan akhirnya bisa mengering.

July 9, 2017

Bunga Dengan Rasa Asam


Sampai saat ini saya belum tahu nama dari bunga ini. Mencoba bertanya pada tetangga, teman yang bertamu ke rumah, dan yang pasti saya cari informasi melalui internet juga masih belum ditemukan. Entah siapa yang tahu nama bunga ini. Kalau anda tahu nama bunga ini, tolong berbagi ilmu dengan saya untuk menambah perbendaharaan nama-nama bunga.
Pohonnya berwarna hijau dengan bagian pohon yang berbuku, daunnya memiliki dua warna yaitu warna hijau untuk bagian luar dan warna ungu untuk daun bagian dalam. Batang bunga berwarna merah sama persis dengan warna bunganya. 
Keunikan dari bunga ini yaitu bila dicoba digigit kelopak bunganya akan terasa asam. Bentuk dari bunga ini menyerupai gambar hati dan ukuran kelopak bunga kecil dengan lebar sekitar satu centi meter. 
Saya mempunyai sekitar empat pohon dari bunga ini. Bila ada orang yang bertanya "bunga apakah ini?" saya hanya menggelengkan kepala dan tersenyum karena masih benar-benar tidak tahu nama apa yang cocok untuk bunga ini. 
Sedikit berbagi pengalaman dalam menanam bunga ini yaitu bisa dibudidayakan dengan cara stek batang. Tancapkan batang bunga yang sudah cukup tua ke tanah dengan panjang kira-kira 40 centi meter, beri pupuk kompos dan jangan lupa untuk disiram dengan rutin pada tiap pagi dan sore. Anda jangan khawatir bila batang yang anda tanam mulai mengering termasuk bagian daunnya. Tunggu sekitar dua minggu kemudian, maka akan muncul bakal daun dari batang pohonnya. Baru setelah satu bulan kemudian bakal daun yang muncul akan tumbuh menjadi daun yang besar dan sempurna, disamping daun-daun yang sudah tua akan mengering. Pada saat usia tanam mencapai tiga bulan, tunas baru akan muncul di dekat pohon bunga utama tadi. Seiring dengan tunas, biasanya bunga dengan kelopak berwarna merah terang akan keluar secara bercabang dari tiap batang pohonnya.

July 8, 2017

Bunga Selalu Menemani Manusia


Seperti yang tercantum dalam kutipan deskripsi blogku, bunga merupakan mahluk ciptaan Tuhan yang menemani manusia mulai dari kelahiran, pernikahan dan kematian. Pada saat bayi terlahir dari rahim ibu, seminggu kemudian keluarga mengadakan acara Marhaba (membaca kitab Al-Barjanji), pada prosesnya sibayi dikelilingkan sambil ditetesi air bunga dan diberikan do'a oleh sesepuh (ustadz). Itu merupakan kebiasaan yang terjadi pada sebagian masyarakat muslim. Pada acara pernikahan di semua umat beragama bunga suka ditaburkan mengikuti pengantin yang sedang berjalan, pelaminan pun penuh dengan rangkaian hiasan bunga. Pada saat seseorang naik pangkat (jabatan) sering ada kiriman karangan bunga sebagai tanda ucapan selamat. Bahkan, jika seseorang wafat, sering juga terdapat karangan bunga sebagai tanda duka cita.
Semua agama yang ada di dunia dengan jelas menerangkan bahwa di surga terdapat taman yang indah dengan dipenuhi bunga di mana-mana. Dari sejumlah penjelasan tersebut, penulis mencoba untuk menelaah dan menafsirkan bahwa bunga adalah simbo keindahan, kesenangan, dan kebahagiaan. Muncul pertanyaan, bagaimana dengan kematian (wafatnya seseorang)? apakah merupakan kebahagiaan dengan adanya bunga? Jawaban secara peribadi (renungan), pada hakikatnya kematian adalah sebuah kebahagiaan, karena merupakan sebuah jalan dimana manusia harus bertemu dan kembali kepada pangkuan Tuhan. Coba, bayangkan apakah setelah saatnya nanti anda mau dipertemukan dengan Tuhan? Bagaimana rasanya jika anda terpilih sebagai umat manusia yang bisa bertemu dengan Tuhan? Rasa senang dan bahagia yang paling besar tak terhingga, tak terbandingi nilainya oleh apa pun. 
Mohon maaf bila tulisan ini tidak sesuai dengan sumber yang akurat dan benar. Tulisan ini hanya bentuk introsfeksi diri penulis akan dirinya yang hendak memperbaiki diri agar menjadi manusia yang lebih baik. Amiin. Wallohu A'lam

Cara Budidaya Tanaman Hias Bambu Kuning


Saya menulis artikel ini murni dari pengalaman mencoba untuk membudidayakan bambu kuning. Alasan utama ingin melakukan budidaya bambu kuning karena varietas bambu jenis ini sudah cukup langka di Indonesia. Saya pernah menanyakan harga bibit bambu kuning yang dijual dalam pot setinggi 50 cm, dan sipenjual menawarkan harga Rp. 50.000,-. Saya berpikir sejenak, ketika umur saya sepuluh tahun, di kampung jenis bambu ini banyak bertebaran di kebun. Sekarang sulit untuk menemukan bambu ini. Sehingga karena faktor langka tersebut, harga bambu ini menjadi mahal.
Langsung saja pada beberapa cara untuk budidaya bambu kuning sebagai berikut:
1. Ambil batang bambu yang masih memiliki bongkot muda (sunda: tunggul);
Membudidayakan dari bagian bogkot akan jauh lebih efektif dibandingkan dengan cara stek batang bambu. Dari perbandingan tiga batang bambu kuning yang ditanam dengan cara stek dan satu bongkot dalam waktu yang sama, dengan perawatan yang sama. Ketiga batang bambu kuning yang saya tanam akhirnya mati walau diberi tanah dari sekitar pohon bambu yang tumbuh subur, ditambah pupuk kompos. Akhirnya bambu kuning dari batang yang masih ada bongkotnya tumbuh dengan baik sampai saat ini.
2. Gemburkan tanah di sekitar akar bambu secara rutin;
Selain diberi pupuk kompos, agar akar bambu menjalar dengan baik, tanah di sekitar pohon bambu harus digemburkan secara rutin (3 bulan sekali). Selain akar bambu akan lebih mudah menjalar, hal ini dilakukan untuk merangsang rebung bambu kuning cepat muncul dari sekitar pohonnya;
3. Lebih baik menanam bambu kuning di tanah lepas daripada dalam pot
sesuai dengan anatomi bambu yang memiliki ciri khas akar menjalar (merambat), pohon bambu kuning lebih baik ditanam di halaman langsung tanpa media pot. Andaikan anda tetap ingin menggunakan pot agar terlihat lebih cantik, usahakan menggunakan pot bunga dengan diameter yang besar, minimal pot bunga dengan tinggi 60 cm dan diameter 50 cm. Kasihan si pohon bambu jika ditanam di dalam pot yang kecil, dia akan merasa dikekang, dipinggit, atau dibuli. hehehe;
4. Periksa daun bambu dari serangan ulat bambu !;
upaya pengontrolan bambu kuning dari serangan hama ulat bambu harus dicegah sedini mungkin. Ulat bambu sangat suka menyerang daun bambu kuning yang masih muda. Ulat ini berwarna hijau dengan bentuk sepanjang korek api. Awalnya saya mengira itu bukan ulat, karena sangat bisa menipu pandangan mata dengan warnanya yang hijau persis daun bambu. Setelah ulat bambu secar rutin disingkirkan, akhirnya pohon bambu kuning bisa tumbuh dengan baik dan subur;
Demikian sejumlah cara yang bisa saya sampaikan untuk budidaya tanaman hias bambu kuning berdasarkan pengalaman peribadi. Mudah-mudahan bermanfaat bagi anda.

July 7, 2017

Bunga Euphorbia Milii (Pakis Giwang)


Jenis bunga yang satu ini memiliki warna merah dan kuning. Jumlah varietas bunga euphorbia dengan warna merah lebih banyak dibandingkan dengan warna kuning. Pohon dan batang bunga dengan nama latin lengkap Euphorbia Milii memiliki duri yang keras dan banyak. Sehingga selain mempunyai fungsi keindahan, bunga ini bisa dijadikan sebagai tanaman pagar di depan halaman rumah.
Konon, bunga ini berasal dari Madagaskar. Sekarang, telah populer di Indonesia dan negara asia lainnya. Anda harus hati-hati dalam melakukan perawatan terhadap bunga ini, selain banyak durinya, getah susu yang terkandung pada pohon dan batangnya mengandung racun bila tertelan (tidak sengaja). Jadi hindarkan anak-anak (khususnya usia balita) dari bunga ini.
Bunga yang populer dengan nama pakis giwang (di Indonesia) sangat cocok ditanam di areal terbuka (dengan pencahayaan penuh), dan kurang baik jika ditempatkan di area lembab dan tertutup. Berdasarkan pengalaman penulis menanam bunga ini di tempat lembab, lambat laun daunnya berguguran dan batangnya pun mengering. Atau dengan kata lain, bunga ini cocok ditanam di negara tropis dan subtropis (terbuka). 
Perawatan untuk bunga pakis giwang bisa dikatakan mudah. Anda bisa menanam di tanah langsung dengan campuran pasir dan pupuk kompos. Bisa juga ditempatkan di pot bunga, berdasarkan hasil pengamatan penanaman di tanah langsung akan menghasilkan pohon yang lebih tinggi. Artinya, pertumbuhan bunga ini lebih baik jika ditanam ditanah langsung tanpa pot. Kelebihan lain dari bunga ini adalah tidak boleh terlalu sering disiram. Cukup dilakukan penyiraman satu minggu dua kali. Jadi sangat cocok untuk anda yang ingin menanam bunga, tapi malas menyiramnya. 

ENTRI UNGGULAN

MiniTani Sebagai Solusi di Saat Pandemi

"Orang bilang tanah kita tanah surga, tongkat kayu dan batu jadi tanaman". Nah, itulah sekelumit lirik lagu "kolam sus...