July 7, 2017

Bunga Euphorbia Milii (Pakis Giwang)


Jenis bunga yang satu ini memiliki warna merah dan kuning. Jumlah varietas bunga euphorbia dengan warna merah lebih banyak dibandingkan dengan warna kuning. Pohon dan batang bunga dengan nama latin lengkap Euphorbia Milii memiliki duri yang keras dan banyak. Sehingga selain mempunyai fungsi keindahan, bunga ini bisa dijadikan sebagai tanaman pagar di depan halaman rumah.
Konon, bunga ini berasal dari Madagaskar. Sekarang, telah populer di Indonesia dan negara asia lainnya. Anda harus hati-hati dalam melakukan perawatan terhadap bunga ini, selain banyak durinya, getah susu yang terkandung pada pohon dan batangnya mengandung racun bila tertelan (tidak sengaja). Jadi hindarkan anak-anak (khususnya usia balita) dari bunga ini.
Bunga yang populer dengan nama pakis giwang (di Indonesia) sangat cocok ditanam di areal terbuka (dengan pencahayaan penuh), dan kurang baik jika ditempatkan di area lembab dan tertutup. Berdasarkan pengalaman penulis menanam bunga ini di tempat lembab, lambat laun daunnya berguguran dan batangnya pun mengering. Atau dengan kata lain, bunga ini cocok ditanam di negara tropis dan subtropis (terbuka). 
Perawatan untuk bunga pakis giwang bisa dikatakan mudah. Anda bisa menanam di tanah langsung dengan campuran pasir dan pupuk kompos. Bisa juga ditempatkan di pot bunga, berdasarkan hasil pengamatan penanaman di tanah langsung akan menghasilkan pohon yang lebih tinggi. Artinya, pertumbuhan bunga ini lebih baik jika ditanam ditanah langsung tanpa pot. Kelebihan lain dari bunga ini adalah tidak boleh terlalu sering disiram. Cukup dilakukan penyiraman satu minggu dua kali. Jadi sangat cocok untuk anda yang ingin menanam bunga, tapi malas menyiramnya. 

Jawer Kotok (Mati Satu Tumbuh Seribu)



Tanamah hias jawer kotok ungu yang saya tanam 6 bulan yang lalu telah tumbuh besar dan bercabang, mengeluarkan bunga dengan warna marun dan putih. Karena tanaman hias ini ditanam di dekat bunga lain yang pertumbuhannya tidak begitu cepat, sehingga sari makanan di tanah bagaikan tersedot oleh jawer kotok, saya memutuskan untuk memangkas dan membuang induk dari tumbuhan ini. Dikatakan induk, karena jawer kotok yang sudah tua suka diikuti oleh jawer kotok baru yang tersemai dari biji yang diterangkan dalam bunganya.
Ternyata benar, setelah satu bulan induk jawer kotok dibuang, tumbuh ratusan bibit baru yang tumbuh di depan halaman rumah. Seandainya Tuhan menghendaki bibit jawer kotok ini tumbuh samapai besar, maka halaman rumahku akan menjadi taman bunga jawer kotok, karena tersebar dengan merata hampir di setiap jengkal tanah.
Tanaman hias jawer kotok termasuk jenis tanaman yang mampu bertahan hidup dengan mandiri (survival). Cukup hanya disiram setiap hari tanpa pemupukan pun akan tumbuh dengan baik. Jadi, tidak susah untuk merawat tanaman hias jawer kotok. Mungkin tepat, bahwa jawer kotok termasuk tanaman hias dari jenis tanaman liar. 
Seperti telah dijelaskan dalam postingan sebelumnya, tanaman hias ini mempunyai khasiat obat. Pepatah mengatakan "jangan melihat buku dari sampulnya!" sangat sesuai untuk tanaman hias jawer kotok karena walaupun tumbuh di mana saja (kebun bambu, makam, pinggir selokan dan sebagainya), Tuhan memberikan sejumlah manfaat yang besar sebagai khasiat obat.

July 6, 2017

ANGGREK MERPATI UNGU


Saya melihat bunga anggrek di halaman rumah seorang teman ketika melakukan kunjungan silaturahmi idul fitri 1438 hijriyah. Hati ini langsung terpikat oleh keindahannya yang mempesona. Saya sempat mengambil potonya untuk beberapa kali, dan ternyata Si Tuan Rumah menyaksikan adegan tersebut. Beliau langsung bilang, "ayo ambil saja, bawa sama pot bunganya!". Sepintas saya merasa senang dan sesuai dengan pepatah "pucuk dicinta, bunga anggrek pun tiba". hihihihi. 
Bunga anggrek merupakan bunga yang banyak diminati oleh semua kalangan. Jenis anggrek merpati, termasuk salah satu yang tidak terlalu susah untuk dicari. Namun, harga bunga ini tetap cukup tinggi di pasaran karena banyaknya peminat. Saya pernah bertanya pada salah seorang penjual bunga, harga anggrek merpati ungu mencapai Rp. 75.000,- (untuk pohon yang kecil tapi sudah berbunga). Berbeda dengan anggrek merpati yang sudah tumbuh bercabang (dewasa), harganya bisa mencapai Rp. 200.000,- (dua ratus ribu rupiah).
Dalam hati sempat terpikir, bahwa bisnis budidaya bunga anggrek merupakan salah satu peluang usaha yang bagus. Mudah-mudahan suatu saat saya bisa mewujudkannya. 
Berdasarkan pengetahuan peribadi, bunga anggrek merpati mempunyai tiga jenis warna yaitu anggrek merpati ungu, putih, dan kuning. Ketiga jenis anggrek merpati tersebut mempunyai ciri khas wangi yang memikat. Dibutuhkan perawatan yang intensif dalam budidaya dan perawatan bunga anggrek. Suhu udara dan pencahayaan sangat mempengaruhi pertumbuhan bunga ini.

July 5, 2017

MANFAAT DAUN PURING PELANGI UNTUK PEMBUNGKUS TAPE KETAN


Sebelumnya saya pernah membahas tentang daun puring dengan corak totol kuning, yang dipaparkan tentang keindahannya. Kali ini saya akan mendeskripsikan tentang daun puring pelangi yang mempunyai fungsi ganda bagi anda. Yang pertama, daun tanaman hias puring pelangi mempunyai fungsi keindahan dan yang kedua mempunyai fungsi sebagai bungkus makanan yaitu pembungkus tape ketan.
Saya menjelaskan tentang fungsi daun puring sebagai pembungkus tape ketan berdasarkan pengalaman saat menghadiri undangan pernikahan teman di daerah Majalaya. Saat itu berbagai jenis makanan disuguhkan kepada tamu. Mata saya langsung terfokus pada makanan yang dibungkus dengan daun puring pelangi. Saya penasaran dan langsung membuka untuk kemudian disantap. 
Sungguh luar biasa, selain rasa tape ketan yang luar biasa nikmat, saya merasa salut terhadap penataan tape ketan yang dibungkus dengan indahnya menggunakan daun tersebut (teknik plating yang kreatif).
Disebut dengan nama daun puring pelangi karena jumlah pigmen dalam daun tersebut cukup variatif seperti pelangi, jika diamati dengan seksama terdapat warna kuning, hijau, merah, dan ungu. Sungguh Tuhan Maha Kuasa, hanya Dia yang mampu menciptakan mahluk dengan berbagai keunikan dan keindahan

Mahluk Yang Disebut "Manusia" Suka Merusak Lingkungan


Terkadang saat bencana datang, manusia banyak dengan sadar atau tidak berkata, "Banjir Terjadi Karena Hujan", "Longsor Terjadi Karena Hujan" dan sebagainya. Padahal hujan adalah anugrah dari Tuhan. Dengan air hujan, sejumlah manfaat yang tak terhingga dirasakan oleh manusia. Ya, mahluk yang disebut "Manusia" yang suka merusak lingkungan. Memang tidak semua manusia suka merusak lingkungan. Mereka yang tidak bertanggung jawab terhadap diri, lingkungan, dan sesama mahluk berbuat sekehendak hati dengan membuang sampah sembarangan.
Seharusnya manusia malu terhadap binatang dan tumbuhan. Berapa banyak mereka punah dan musnah akibat perbuatan tangan yang tidak bertanggung jawab. Coba anda amati poto di atas ! Sampah yang menggunung dibuang di pinggir sungai, menyebabkan saluran air tersumbat dan meluap. Setelah terjadi banjir, baru semua orang panik. Dibutuhkan kesadaran peribadi, masyarakat dan pemerintah untuk sadar akan kebersihan lingkungan.
Perbuatan membuang sampah sembarangan sangat merugikan lingkungan dan semua mahluk. Disamping tumpukan sampah bisa menyebabkan banjir, polusi udara yang diakibatkan aroma busuk bisa mengganggu dan mengakibatkan infeksi saluran pernapasan.
Manusia seharusnya lebih bersyukur dengan cara menjaga kebersihan lingkungan. Karena manusia dibekali oleh Tuhan dengan akal dan pikiran. Berbeda dengan tumbuhan dan binatang yang diciptakan tanpa bekal seperti manusia. Namun dalam hal merusak lingkungan, ternyata mahluk yang bernama "manusia" ini lebih jago. Hey manusia ! Malu dong sama tumbuhan dan binatang !

July 4, 2017

Bunga Kucubung Putih Bermekaran Di Kawasan Wisata Masigit Kareumbi


Saat mengambil foto di Kawasan Wisata Masigit Kareumbi, saya sangat ingin mengambil foto dari berbagai jenis bunga. Namun, saya ternyata salah berkunjung. Seharusnya ke taman bunga di Lembang. Tapi, saya tidak berkecil hati, yakin dalam diri walaupun di hutan pasti ada salah satu jenis bunga atau tanaman hias. 
Akhirnya Tuhan menjawab harapan saya dengan dipertemukan dengan pohon dari bunga kucubung putih. Berbeda dengan jenis bunga yang lain, kucubung putih yang tumbuh selama tiga sampai lima tahun akan menjulang tinggi menyerupai pohon liar jika belum mengeluarkan bunga. Ketinggian dari pohon bunga kucubung putih ini sudah mencapi 3 meteran. 
Konon, ketika saya masih berusia anak-anak, orang tua selalu memberikan petuah bahwa kandungan air yang ada di dalam bunga kucubung putih berkhasiat untuk mengobati sakit mata (iritasi). Masih teringat dalam benak, bahwa air yang terkandung di dalam bunga kecubung putih (yang mirip terompet) sangat jernih dan dingin ketika diteteskan ke mata.
Sebagai bahan informasi, jangan pernah memakan pucuk daun dari bunga ini (sebagai lalapan) karena sangat berbahaya. Dari sejumlah informasi yang pernah saya dengar, ada praktek dari beberapa orang tidak bertanggung jawab (saya lebih suka menyebutnya dengan "menyiksa diri") dengan memakan pucuk daun dari bunga ini. Pucuk daun dari bunga ini mengandung zat (memabukan/semacam zat aditif) yang bila dikonsumsi dengan jumlah banyak akan sangat fatal terhadap keselamaan (keracunan).
Jadi kesimpulannya, semua yang diberikan oleh Tuhan kepada kita di dunia (tumbuhan maupun binatang) harus dimanfaatkan untuk tujuan kebaikan.

Tananam Hias Daun Kupu-Kupu


Saya mengkategorikan jenis tanaman ini pada kelompok tanaman hias. Walaupun memiliki bunga, namun mata kita akan terfokus pada keindahan daunnya yang mirip sekali dengan kupu-kupu yang sedang hinggap di suatu tempat dan mengepakan sayapnya. Bunga dari tanaman hias ini berwarna pink muda namun berbentuk kecil, sehingga kurang indah jika dibandingkan dengan daunnya.
Tanaman hias ini diperoleh dari tetangga yang dengan senang hati dan tanpa pamrih memberikannya. Betapa senangnya mempunyai tetangga yang baik. Saya sempat heran pada tetangga yang menyumbangkan bunganya di halaman rumah. Saya merasa malu, karena hampir dari 95 persen tanaman hias dan bunga di halaman rumah berasal dari mereka. Suatu saat, saya mencoba bertanya pada mereka, apakah tanamah hias dan bunga-bunga ini harus saya beli? karena hati ini merasa tidak enak. Mereka menjawab dengan tersenyum, "Kami memberikan tanaman hias dan bunga ini karena Si Aa (panggilan akrab dari tetangga) suka menyiram tanaman dan bunga".
Sungguh rezeki yang luar biasa ketika tetangga dengan tulus memberi banyak tanaman hias dan bunga kepada saya. Namun, saya tidak lantas berpuas diri, karena semua pemberian ini adalah titipan yang harus dijaga dan dirawat dengan baik.
Daun tanaman hias kupu-kupu berwarna ungu dengan sedikit corak garis-garis. Usia daun tanaman hias ini tidak lama, setelah daunnya rindang selama kurang lebih tiga bulan akan mengering dan harus digunting setiap bagian batanya agar tumbuh kembali. Berdasarkan pengalaman, saya sempat khawatir daun tanaman hias ini tidak tumbuh lagi setelah digunting. Ternyata, dua minggu kemudian daun tanaman hias ini bermunculan lagi dari tiap batangnya.

ENTRI UNGGULAN

MiniTani Sebagai Solusi di Saat Pandemi

"Orang bilang tanah kita tanah surga, tongkat kayu dan batu jadi tanaman". Nah, itulah sekelumit lirik lagu "kolam sus...