September 3, 2017

Tanaman Hias Philodendron Moonlight


Tanaman hias dengan daun yang lebar dan besar diberikan oleh seorang tetangga yang bernama Mak Ika di saat minggu pertama pindah dari kontrakan ke rumah baru. Saya mengangkatnya dengan sekuat tenaga karena tanaman hias ini tergolong sudah dewasa dan ditanam dalam pot yang besar. 
Sebelum menulis artikel ini, pikiran saya terbawa pada kenangan minggu pertama pindah rumah. Satu pot tanaman yang belum ada temannya. Saya mengira Mak Ika sebagai tetangga baru tidak akan berbaik hati memberi bunga dan tanaman hias dalam jumlah banyak. Satu hari setelah Philodendron Moonlight disimpan di halaman rumah, beliau memanggil dan menyuruh saya mengangkat sekitar sepuluh pot bunga untuk diberikan kepada saya. Antara rasa senang dan bingung. Saya mencoba bertanya dengan nada ragu pada Si Emak, "Mak, berapa semua harga tanaman hias ini?". Si Emak malah tersenyum, seraya menjawab, "Mak mah memberikan tanaman dan bunga ini tanpa berharap imbalan. Seandainya semua tanaman dan bunga ini dirawat dengan baik, Emak sudah merasa bahagia". 
Selalu terngiang dalam telinga saya pesan beliau agar saya merawat dan menyayangi bunga dan tanaman hias dengan cara yang baik. Sepintas permintaan merawat tanaman dan bunga dengan baik merupakan perkataan yang ringan dan mudah diucapkan. Namun, dalam realita kita suka dihadapkan pada rasa malas. Tidak mudah merawat tanaman dan bunga dengan baik. Dibutuhkan kesabaran, ulet, telaten dan yang terpenting kita harus merawat tanaman hias dan bunga dengan penuh kasih sayang. Karena pada dasarnya setiap mahluk ditugaskan oleh Tuhan untuk saling menyayangi satu sama lain, tak terkecuali dengan tanaman hias dan bunga.
Kembali pada tanaman hias Philodendron Moonlight. Tanaman hias ini sangat cocok ditempatkan pada area yang teduh namun tetap mendapat cahaya matahari. Bila ditempatkan di area dengan cahaya matahari yang terik, daun tanaman hias philodendron moonlight akan berubah warna menjadi kuning keputihan atau bahkan berubah menjadi kuning kecoklatan. 
Tanaman hias Philodendron Moonlight sangat cocok bila diberi penyiraman dengan intensitas dua kali sehari. Hal ini dilakukan mengingat karakter dari tanaman hias ini yang membutuhkan jumlah air dalam kadar sedang hingga banyak. 
Di pasaran, harga tanaman hias Philodendron Moonlight berada dalam kisaran 50 sampai 60 ribu untuk jenis tanaman hias yang berumur sedang. Berbeda dengan harga tanaman hias Philodendron yang sudah dewasa dengan ketinggian 50 sampai 70 centi meter yang bisa mencapai harga 80 sampai seratus ribu.
Dalam poto di atas, tampak tanaman hias Philodendron Moonlight dengan ketinggian sekitar 70 centi meter. Saya merawatnya dengan penuh kasih sayang dan perhatian khusus karena tanaman hias inilah yang pertama mengawali kecintaan saya pada berbagai jenis tanaman hias dan bunga.

Tanaman Hias Calathea Pinstripe Memiliki Daun Yang Unik


Tanaman Hias Calathea Pinstripe yang saya ambil potonya ditemukan di sebuah sekolah saat melakukan tugas lapangan. Tampak sebuah tanaman hias daun yang unik dan memikat perhatian sehingga memaksa saya untuk melakukan jepretan. Keunikan yang terdapat pada daun dengan corak dekoratif, daun bagian atas berwarna hijau dengan motif garis-garis putih dan warna daun ungu pada bagian bawahnya.
Keindahan tanaman hias pada Calathea Pinstripe mampu menaikan nilai jual pada tanaman hias ini sesuai usianya. Untuk Calathea Pinstripe setinggi 30-40 centi meter mempunyai nilai jual sekitar 25 sampai 30 ribu per bibit. 
Calathea Pinstripe cocok ditanam di area dalam ruangan maupun di luar ruangan. Yang jelas, perawatan khusus sesuai karakter tanaman hias ini perlu anda perhatikan. Penyiraman pada tanaman hias ini bisa dilakukan satu kali sehari, jangan sampai terdapat genangan air di dalam pot tanaman hias jenis calathea ini karena memungkinkan terjadi pembusukan pada umbi akarnya. 
Pemberian pupuk NPK atau pun pupuk kompos bisa dilakukan seminggu sekali pada usia pertumbuhan, sedangkan pada usia dewasa cukup dilakukan pemupukan sebulan sekali. Dibutuhkan penyinaran matahari yang tidak langsung pada Calathea Pinstripe, sehingga cocok jika ditempatkan di area yang teduh. 

Bunga Merak Yang Indah Dan Berfaedah


Minggu kemarin saya melihat jenis bunga merak di halaman rumah tetangga. Memang, saya baru berkunjung ke rumah tetangga tersebut karena obrolan ringan tentang bunga dan tanaman hias. Alhamdulillah dari sebuah obrolan ringan terjalin silaturahmi yang baik, dan tentu sesuai dengan keterangan dalam agama bahwa silaturahmi selalu mendatangkan rezeki. Terbukti, sesampainya di rumah tetangga yang jaraknya kurang lebih 200 meter dari rumah saya, terdaat pemandangan mempesona dari sejumlah bunga dan tanaman hias. Salah satunya saya terpesona dengan keindahan bunga merak dengan warna merah kekuningan menyala.
Kembali pada makna silaturahmi yang pasti mendatangkan rezeki. Definisi rezeki tentu bermacam-macam, rasa persaudaraan semakin erat dengan tetangga, pengetahuan tentang tanaman hias dan bunga yang bertambah, dan yang tidak kalah pentingnya saya mendapatkan sejumlah bibit bunga yaitu bunga melati dan bunga lavender. Tidak ketinggalan, saya pun meminta benih bunga merak dengan mengambil beberapa bijinya.
Bunga merak dengan nama ilmiah Caesalpinia Pulcherrina merupakan jenis tanaman hias yang biasa di tanam di depan halaman rumah dan taman. Keinggian pohonnya bisa mencapai dua meter dengan batang yang terus berkembang bisa mencapai sebesar paha orang dewasa. Alangkah lebih indahnya bila jenis bunga ini dirawat dengan teknik bonsai. Dalam ketinggian lima puluh centi meter, dengan kelopak bunga yang menyebar dan daunnya yang menyerupai daun kelor akan lebih mempercantik halaman rumah anda.
Selain indah, bunga merak memiliki khasiat obat. Diantaranya bisa digunakan sebagai obat pelancar menstruasi, menghilangkan kembung, panas dan kejang pada anak, mata merah, diare, dan sariawan. Namun, jangan sesekali mengkonsumsi bunga merak untuk pengobatan pada ibu hamil karena untuk kondisi ibu hamil, bagian dari bunga merak mengandung zat yang terlalu keras dan bisa berbahaya untuk janin.
Bagian bunga merak yang bisa dijadikan bahan obat adalah kelopak bunga, kulit batang pohon dan bagian daun. Misalnya sebagai obat diare, ambil beberapa bagian dari kulit pohon bunga merak untuk kemudian ditumbuk hingga halus. Setelah halus, seduh tumbukan tersebut dengan air panas. Diamkan hingga campuran tumbukan kulit kayu tersebut larut dalam air panas. Tunggu hingga air hangat dan saring air tersebut. Langkah terakhir, minum air seduhan tersebut secara rutin minimal dua kali sehari.
Untuk mengobati kembung, sariawan dan demam, gunakan daun bunga merak yang sudah dikeringkan. Caranya dengan merebus daun yang sudah dikeringkan dengan air sebanyak 3 gelas. Sisakan air rebusan hingga tertinggal satu gelas. Minum air rebusan tersebut dengan intensitas tiga kali sehari.
Demikian paparan tentang bunga merak yang indah dan berfaedah dalam mengobati berbagai jenis keluhan dalam tubuh kita. Semoga bermanfaat !

August 31, 2017

Manfaat Daun Pepaya Pada Saat Idul Adha


Alhamdulillah malam ini terdengar gema takbir di seluruh penjuru dunia, menandakan esok hari jatuh perayaan Idul Adha 1438 Hijriyah. Makna yang terkandung mendalam dalam hari besar tersebut adalah memupuk jiwa dan sikap sosial untuk saling berbagi antara orang yang berkecukupan dengan orang yang kekurangan secara ekonomi. Sudah biasa sekitar jam 10.00 pagi hingga sore hari dibagikan daging hewan qurban. 
Terus, apa kaitannya antara daun pepaya dengan Idul Adha? Nah, anda bisa memanfaatkan daun pepaya untuk melunakan daging yang dibagikan saat idul adha. Terutama untuk daging domba yang tingkat kekenyalannya jauh lebih kenyal dibanding daging sapi. Fungsi yang sebenarnya tidak terletak pada daun melainkan pada getah yang dikeluarkan oleh daun pepaya yang berkhasiat untuk melunakan daging. Enzim papain yang terkandung pada getah pepaya berfungsi untuk memecah protein dalam daging dalam bentuk yang lebih kecil sehingga daging akan terasa  lebih lunak. 
Pasti sudah tak heran bila getah daun pepaya menempel di tangan terlalu lama akan terasa gatal. Rasa gatal tersebut sebenarnya merupakan reaksi dari enzim papain yang sangat ampuh untuk melunakan daging.
Pada zaman dulu, orang tua di kampung tempat saya tinggal suka menggunakan getah pepaya untuk melembutkan bagian telapak kaki yang kasar dan pecah-pecah. Saya pernah mempraktekkannya lho ! Dan, ternyata benar sekali, waktu itu saya sedang duduk di kelas 5 Sekolah Dasar dan merasa penasaran dengan getah daun pepaya yang katanya bisa menghilangkan pecah-pecah pada telapak kaki. Waktu itu kebetulan telapak kaki saya kasar dan pecah-pecah, maklum seorang anak kampung yang jarang memakai sandal ketika bermain di sawah dan kebun. Saya memoleskan getah daun pepaya pada telapak kaki secara merata, kemudian didiamkan selama kurang lebih 30 menit. Setelah itu saya langsung mencuci telapak kaki sambil digosok pada batu alam yang ada di sungai. Alhasil, telapak kaki saya bersih dan pecah-pecah pada bagian telapaknya berangsur hilang. Saya melakukannya secara rutin, sekitar dua kali seminggu. Akhirnya, setelah satu bulan telapak kaki saya menjadi halus dan mulus.
Kembali pada daging domba. Paparan di atas tentang pengalaman peribadi tentu ada keterkaitannya dengan enzim papain yang ada pada getah pepaya. Bagaimana cara memanfaatkan enzim tersebut untuk melunakan daging hewan qurban? Cukup dengan membungkus daging yang akan diolah dengan daun pepaya. Agar getah pepaya dapat keluar dengan banyak, usahakan untuk mengambil daun pepaya yang sudah tua kemudian remas-remas dengan tangan sebelum dibungkuskan pada daging. Diamkan bungkusan daging tersebut hingga kurang lebih 40 menit, agar getah pepaya meresap secara merata ke semua bagian daging. Setelah itu, barulah anda mengolah daging tersebut sesuai selera, apakah mau dibuat rendang, digoreng dadakan, atau dibikin soto. Yang jelas, saya pernah mempraktekannya dan terbukti berhasil.
Sekian paparan mengenai manfaat daun pepaya pada saat Idul Adha. Semoga bermanfaat bagi anda yang akan mengolah berbagai jenis daging hewan qurban esok hari. 

August 29, 2017

Bunga Jengger Ayam Sebagai Tanaman Hias Yang Unik Dan Obat Herbal


Jengger ayam dikenal dengan istilah umum jawer kotok. Tiap daerah di Indonesia memiliki sebutan yang berbeda untuk jenis bunga ini. Selain memiliki keindahan yang memukau dan unik karena bentuk bunganya sekitar 90 % menyerupai jengger ayam sehingga menambah keindahan bunga yang mudah tumbuh ini. Nama ilmiah untuk bunga jengger ayam adalah Celosia Cristata. Banyak di tanam di halaman rumah dalam jumlah yang terhampar dan menyebar karena pada umumnya perkembangbiakan dari bunga ini sangat dibantu oleh hembusan angin yang menerbangkan biji pada bagian kelopak bunga.
Terdapat berbagai jenis bunga jengger ayam jika dilihat dari warna bunganya. Ada jengger ayam warna ungu, kuning dan merah. Dari ketiga warna bunga tersebut yang paling mirip dan menyerupai jengger ayam adalah bunga jengger ayam warna merah. Bila kelopak bunga telah tumbuh dan mekar dari hari ke hari bentuknya memipih dengan ujung bergelombang menyerupai jengger ayam.
Saya mencoba untuk menanam dan merawat bunga jengger ayam di halaman rumah. Cara penaman bisa menggunakan biji yang ditebarkan atau pun menancapkan bibit bunga jengger ayam pada tanah. Perawatan yang intensif perlu dilakukan pada bunga ini, terutama pada bagian daunnya yang sangat disukai ulat. 
Pada gambaar di atas tampak bunga jengger ayam yang saya ambil potonya di depan rumah. Dalam satu batang pohon bisa menghasilkan lima sampai delapan tangkai bunga dengan bentuk dan warna yang mencolok. 
Bunga jengger ayam mampu termasuk jenis bunga yang produktif karena mampu menghasilkan bunga lebih dari satu kali dalam sebulan. Selain itu, bunga jengger ayam termasuk jenis bunga yang mampu bertahan di suhu panas. Terkadang kita suka terjebak dalam bentuk batang jengger ayam yang menyerupai pacar air dengan kadar air yang banyak dalam batangnya sehingga kita menyimpulkan bahwa tanaman hias atau bunga tersebut harus di tanam di daerah yang sejuk dan lembab. Tidaklah demikian, jenis bunga yang memiliki batang pohon dengan kandungan air banyak mampu bertahan dalam cuaca dan suhu panas, karena cadangan air yang terdapat pada akar dan batang mampu menyuplai kebutuhan air dalam pertumbuhan bunga.
Selain memiliki keunikan dan keindahan, bunga jengger ayam banyak dikenal sebagai tanaman obat. Khasiat dari bunga jengger ayam pada umumnya memanfaatkan bagian kelopak bunganya sebagai obat. Sudah dikenal di masyarakat bahwa bunga jengger ayam bisa digunakan untuk mengobati batuk berdarah, disentri, keputihan dan infeksi saluran kencing, wasir, dan mengobati pendarahan rahim saat haid tidak lancar. Pada umumnya cara penggunaan bunga jengger ayam sebagai obat herbal dilakukan dengan merebus bagian bunga yang telah dikeringkan dengan komposisi tertentu dan disisakan air rebusannya untuk diminum sebagai obat.
Demikian ulasan mengenai bunga jengger ayam yang memiliki keunikan, keindahan, dan manfaat sebagai tanaman obat.

ENTRI UNGGULAN

MiniTani Sebagai Solusi di Saat Pandemi

"Orang bilang tanah kita tanah surga, tongkat kayu dan batu jadi tanaman". Nah, itulah sekelumit lirik lagu "kolam sus...