August 31, 2017

Manfaat Daun Pepaya Pada Saat Idul Adha


Alhamdulillah malam ini terdengar gema takbir di seluruh penjuru dunia, menandakan esok hari jatuh perayaan Idul Adha 1438 Hijriyah. Makna yang terkandung mendalam dalam hari besar tersebut adalah memupuk jiwa dan sikap sosial untuk saling berbagi antara orang yang berkecukupan dengan orang yang kekurangan secara ekonomi. Sudah biasa sekitar jam 10.00 pagi hingga sore hari dibagikan daging hewan qurban. 
Terus, apa kaitannya antara daun pepaya dengan Idul Adha? Nah, anda bisa memanfaatkan daun pepaya untuk melunakan daging yang dibagikan saat idul adha. Terutama untuk daging domba yang tingkat kekenyalannya jauh lebih kenyal dibanding daging sapi. Fungsi yang sebenarnya tidak terletak pada daun melainkan pada getah yang dikeluarkan oleh daun pepaya yang berkhasiat untuk melunakan daging. Enzim papain yang terkandung pada getah pepaya berfungsi untuk memecah protein dalam daging dalam bentuk yang lebih kecil sehingga daging akan terasa  lebih lunak. 
Pasti sudah tak heran bila getah daun pepaya menempel di tangan terlalu lama akan terasa gatal. Rasa gatal tersebut sebenarnya merupakan reaksi dari enzim papain yang sangat ampuh untuk melunakan daging.
Pada zaman dulu, orang tua di kampung tempat saya tinggal suka menggunakan getah pepaya untuk melembutkan bagian telapak kaki yang kasar dan pecah-pecah. Saya pernah mempraktekkannya lho ! Dan, ternyata benar sekali, waktu itu saya sedang duduk di kelas 5 Sekolah Dasar dan merasa penasaran dengan getah daun pepaya yang katanya bisa menghilangkan pecah-pecah pada telapak kaki. Waktu itu kebetulan telapak kaki saya kasar dan pecah-pecah, maklum seorang anak kampung yang jarang memakai sandal ketika bermain di sawah dan kebun. Saya memoleskan getah daun pepaya pada telapak kaki secara merata, kemudian didiamkan selama kurang lebih 30 menit. Setelah itu saya langsung mencuci telapak kaki sambil digosok pada batu alam yang ada di sungai. Alhasil, telapak kaki saya bersih dan pecah-pecah pada bagian telapaknya berangsur hilang. Saya melakukannya secara rutin, sekitar dua kali seminggu. Akhirnya, setelah satu bulan telapak kaki saya menjadi halus dan mulus.
Kembali pada daging domba. Paparan di atas tentang pengalaman peribadi tentu ada keterkaitannya dengan enzim papain yang ada pada getah pepaya. Bagaimana cara memanfaatkan enzim tersebut untuk melunakan daging hewan qurban? Cukup dengan membungkus daging yang akan diolah dengan daun pepaya. Agar getah pepaya dapat keluar dengan banyak, usahakan untuk mengambil daun pepaya yang sudah tua kemudian remas-remas dengan tangan sebelum dibungkuskan pada daging. Diamkan bungkusan daging tersebut hingga kurang lebih 40 menit, agar getah pepaya meresap secara merata ke semua bagian daging. Setelah itu, barulah anda mengolah daging tersebut sesuai selera, apakah mau dibuat rendang, digoreng dadakan, atau dibikin soto. Yang jelas, saya pernah mempraktekannya dan terbukti berhasil.
Sekian paparan mengenai manfaat daun pepaya pada saat Idul Adha. Semoga bermanfaat bagi anda yang akan mengolah berbagai jenis daging hewan qurban esok hari. 

August 29, 2017

Bunga Jengger Ayam Sebagai Tanaman Hias Yang Unik Dan Obat Herbal


Jengger ayam dikenal dengan istilah umum jawer kotok. Tiap daerah di Indonesia memiliki sebutan yang berbeda untuk jenis bunga ini. Selain memiliki keindahan yang memukau dan unik karena bentuk bunganya sekitar 90 % menyerupai jengger ayam sehingga menambah keindahan bunga yang mudah tumbuh ini. Nama ilmiah untuk bunga jengger ayam adalah Celosia Cristata. Banyak di tanam di halaman rumah dalam jumlah yang terhampar dan menyebar karena pada umumnya perkembangbiakan dari bunga ini sangat dibantu oleh hembusan angin yang menerbangkan biji pada bagian kelopak bunga.
Terdapat berbagai jenis bunga jengger ayam jika dilihat dari warna bunganya. Ada jengger ayam warna ungu, kuning dan merah. Dari ketiga warna bunga tersebut yang paling mirip dan menyerupai jengger ayam adalah bunga jengger ayam warna merah. Bila kelopak bunga telah tumbuh dan mekar dari hari ke hari bentuknya memipih dengan ujung bergelombang menyerupai jengger ayam.
Saya mencoba untuk menanam dan merawat bunga jengger ayam di halaman rumah. Cara penaman bisa menggunakan biji yang ditebarkan atau pun menancapkan bibit bunga jengger ayam pada tanah. Perawatan yang intensif perlu dilakukan pada bunga ini, terutama pada bagian daunnya yang sangat disukai ulat. 
Pada gambaar di atas tampak bunga jengger ayam yang saya ambil potonya di depan rumah. Dalam satu batang pohon bisa menghasilkan lima sampai delapan tangkai bunga dengan bentuk dan warna yang mencolok. 
Bunga jengger ayam mampu termasuk jenis bunga yang produktif karena mampu menghasilkan bunga lebih dari satu kali dalam sebulan. Selain itu, bunga jengger ayam termasuk jenis bunga yang mampu bertahan di suhu panas. Terkadang kita suka terjebak dalam bentuk batang jengger ayam yang menyerupai pacar air dengan kadar air yang banyak dalam batangnya sehingga kita menyimpulkan bahwa tanaman hias atau bunga tersebut harus di tanam di daerah yang sejuk dan lembab. Tidaklah demikian, jenis bunga yang memiliki batang pohon dengan kandungan air banyak mampu bertahan dalam cuaca dan suhu panas, karena cadangan air yang terdapat pada akar dan batang mampu menyuplai kebutuhan air dalam pertumbuhan bunga.
Selain memiliki keunikan dan keindahan, bunga jengger ayam banyak dikenal sebagai tanaman obat. Khasiat dari bunga jengger ayam pada umumnya memanfaatkan bagian kelopak bunganya sebagai obat. Sudah dikenal di masyarakat bahwa bunga jengger ayam bisa digunakan untuk mengobati batuk berdarah, disentri, keputihan dan infeksi saluran kencing, wasir, dan mengobati pendarahan rahim saat haid tidak lancar. Pada umumnya cara penggunaan bunga jengger ayam sebagai obat herbal dilakukan dengan merebus bagian bunga yang telah dikeringkan dengan komposisi tertentu dan disisakan air rebusannya untuk diminum sebagai obat.
Demikian ulasan mengenai bunga jengger ayam yang memiliki keunikan, keindahan, dan manfaat sebagai tanaman obat.

August 27, 2017

Cara Merawat Bunga Mawar Di Musim Kemarau


Satu bunga lagi mekar di halaman rumah. Bunga mawar merah, muncul dengan indah. Tidak seperti di musim hujan, bunga mawar bisa mekar 2 sampai 3 kali dalam sebulan. Berkat penyiraman yang rutin di musim kemarau pun bunga mawar bisa muncul namun dalam jumlah yang sedikit dari batang pohonnya. 
Di saat musim kemarau ini, bunga mawar yang saya rawat pada sebuah pot di halaman rumah hanya memunculkan satu kuncup bunga yang merekah selama kurang lebih 4 hari, setelah itu akan berguguran. 
Musim hujan dan kemarau sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan bunga. Khususnya dalam hal perawatan. Diperlukan perhatian yang intensif dalam hal pemupukan dan penyiraman di musim kemarau. Tidak hanya itu kesuburan tanah harus terus diperhatikan. Tidah cukup hanya dengan menyiram di saat pagi dan sore saja, kegemburan tanah di sekeliling batang pohon bunga atau pun tanaman hias perlu diperbaharui dengan cara dicangkul dan tanahnya dicampuri pupuk. Sehingga zat hara yang ada dalam tanah akan terus stabil bagi perkembangan tanaman hias dan bunga.
Dalam hal perawatan bunga mawar pun demikian, saya mencoba untuk menggemburkan tanah di sekitar pot, bahkan bila tanah mulai membatu karena terlalu sering terkena siraman air dan cahaya matahari tanpa upaya penggemburan akan membuat pertumbuhan bunga kurang baik. Bila tanah dalam pot sudah terlalu lama, usahakan untuk mengganti dengan tanah yang baru dan dicampur dengan pupuk kompos atau pupuk kandang.
Hati-hati menggunakan pupuk kandang yang digunakan untuk memupuk bunga mawar. Usahakan jumlah pupuk kandang jangan terlalu banyak sebelum dicampur dengan tanah. Jika takaran pupuk kandang terlalu banyak digunakan membuat kondisi tanah terlalu banyak zat posfor yang bisa membuat daun tanaman layu. Bila pupuk kandang digunakan dalam komposisi yang tepat maka kondisi tanah akan stabil kesuburannya sehingga tanaman akan tumbuh dengan baik.
Berdasarkan pengalaman saya menggunakan pupuk kandang untuk memupuk bunga mawar, penggunaan pupuk kandang terlalu banyak malah membuat daun dan pohon bunga layu dan tidak berkembang, bahkan sampai bunga tersebut akhirnya mati.

August 26, 2017

Bunga Nyonya Nyeupah Begitu Indah


Selamat pagi sahabat semua ! Semoga kita senantiasa ada dalam lindungan Tuhan Yang Maha Kuasa. Amin !
Kali ini saya akan membahas tentang Bunga Nyonya Nyeupah yang bermekaran begitu indah, walau berada dalam cuaca yang gerah (kemarau). 
Sedikit saling mengingatkan, walau dalam musim kemarau bunga-bunga di taman akan tumbuh dengan baik bila kita merawatnya dengan hati. Mereka adalah mahluk ciptaan Tuhan yang harus dipertanggungjawabkan jika kita hendak menanamnya. Jika anda malas menyiram bunga, dan hanya mengandalkan penyiraman dari musim hujan, sebaiknya jangan menanam bunga karena anda telah menelantarkannya.
Dalam poto di atas, tampak bunga nyonya nyeupah yang begitu indah. Warna putih di bagian kelopak bunga, dan muncul warna merah di bagian putik bunga mempertegas keindahan jenis bunga ini. Hanya saja, anda harus memperhatikan secara rutin bagian pucuk daun dari bunga ini. Tekstur dari batang yang merambat di bagian ujung dan daun yang lunak menjadi makanan pavorit para ulat.
Bunga nyonya nyeupah mempunyai nama yang berbeda sesuai sebutan daerah masing-masing di Indonesia. Istilah nyonya nyeupah, merupakan sebutan yang biasa di pakai oleh masyarakat Jawa Barat (Sunda).
Perawatan untuk bunga nyonya nyeupah tidak jauh berbeda dengan jenis bunga yang lain. Penggantian tanah dalam pot setiap tiga bulan sekali perlu dilakukan untuk menjaga tingkat kesuburuan tanah. Walau pun diberi pupuk secara rutin, namun bila tanah dalam pot tidak diganti kesuburannya akan berkurang bahkan akan berubah menjadi tanah padat karena seringnya penyiraman dan penyinaran matahari. Hal ini saya sebutkan berdasarkan pengalaman dalam menanam bunga.
Satu hal yang tidak boleh lupa dalam menanam bunga nyonya nyeupah adalah karakter batang bunga ini yang merambat. Karena pertumbuhan batangnya yang merambat, ada baiknya bila diberi kawat di sekitar batang utama sesuai dengan arah yang diinginkan. Dengan menggunakan kawat tersebut arah batang dan daun akan lebih teratur dan bunga yang dihasilkan bisa membentuk pola rangkaian kawat.
Demikian sedikit pengalaman saya dalam menanam dan merawat bunga nyonya nyeupah. Semoga ada manfaatnya !

Bunga Anggrek Merpati Putih Mewangi Sepanjang Hari


Apa kabar semuanya !
Lama saya tidak membuat artikel tentang bunga. Kesibukan kerja, merupakan salah satu rutinitas penting yang harus berimbang dengan hobi. Walau bagaimana pun, aktivitas di dunia nyata tidak boleh terbengkalai karena aktivitas di dunia maya. Diharapkan terdapat sinergi aktivitas yang saling mendukung.
Kali ini saya akan bercerita, berbagi dan memaparkan sedikit pengalaman menanam bunga anggrek merpati putih. Jenis bunga ini memang memiliki bentuk kelopak bunga yang mirip dengan merpati yang sedang terbang. Hebatnya, anggrek merpati putih mampu mengeluarkan aroma wangi yang bisa semerbak sepanjang hari. Aroma wangi yang menyegarkan ketika kita menghirupnya. Tidak hanya dari jarak dekat, dalam radius 2 sampai 3 meter, aroma wangi dari jenis bunga ini akan terasa kuat. 
Sungguh Tuhan menciptakan mahluk dengan segala kelelbihan dan kekurangannya. Di satu sisi bunga ini mengeluarkan aroma wangi mirip bunga melati, namun di sisi lain jangka waktu mekar sampai layu dari jenis bunga ini cukup singkat. Berdasarkan pengalaman yang saya alami, bunga anggrek merpati putih hanya mampu bertahan mekar paling lama 3 hari. Setelah lebih dari beberapa hari, bunga ini akan segera layu dan hilang aroma wanginya.
Dalam beberapa artikel sebelumnya, saya pernah memaparkan sepintas tentang jenis warna dari bunga anggrek merpati. Sampai saat ini, warna yang pernah saya temukan terdiri dari warna ungu, kuning dan putih. 
Anggrek merpati putih termasuk dalam golongan anggrek epifit, sehingga sangat cocok bila di tanam dengan cara menempelkannya di batang pohon. Bagaimana bila kita tidak memiliki pohon di halaman rumah? Tenang saja, saya akhirnya berhasil menemukan cara lain agar anggrek merpati putih tetap nyaman dalam habitat yang cocok. 
Kurang lebih tiga minggu yang lalu, saya mendapat bibit bunga anggrek merpati putih dari seorang teman. Saya mulai kebingungan mencari pohon sebagai tempat untuk menempelkan bunga tersebut. Sambil mencari cara, saya simpan bibit bunga anggrek merpati putih dalam ember yang diisi air hingga menutup permukaan bulb pada anggrek. Satu hari kemudian, saya mendapatkan ide untuk menempelkan bunga anggrek merpati putih pada bonggol (sunda: tunggul) pohon bambu. Saya ambil tali dan beberapa kawat, kemudian menempelkannya pada bonggol bambu. Agar si bunga anggrek lebih nyaman pada habitat yang mirip dengan kediamannya, saya tempelkan anggrek yang sudah diikat pada bonggol bambu di sekitar pagar di pinggir halaman. Awalnya, saya tidak yakin apakah bunga anggrek ini akan cocok pada media tanam bonggol bambu? Dan, sampai sekarang terjawab sebuah solusi bahwa bunga anggrek merpati putih cocok ditanam pada media bonggol bambu.
Demikian pengalaman saya dalam menanam bunga anggrek merpati putih, semoga bermanfaat bagi anda yang sedang belajar menanam bunga anggrek.

ENTRI UNGGULAN

MiniTani Sebagai Solusi di Saat Pandemi

"Orang bilang tanah kita tanah surga, tongkat kayu dan batu jadi tanaman". Nah, itulah sekelumit lirik lagu "kolam sus...