January 24, 2017

Hama Perusak Daun Tanaman / Bunga



Binatang Sejenis siput (keong) dengan nama dalam Bahasa Sunda "Tenggek" ada juga yang menyebut "Janggel" merupakan salah satu hama tanaman yang cukup tangguh melawan obat atau ramuna pembasmi hama. Hal, ini terbukti dari pengalaman saya dalam usaha membasmi hama ini menggunakan ramuan air tembakau yang direbus dicampurkan dengan ekstrak bawang putih yang sudah dihaluskan.


Kurang lebih dua minggu, saya berusaha melawan hama jenis siput ini dengan intensitas dua hari sekali. Alhasil, Si hama malah bertambah banyak. Padahal, ramuan air tembakau yang dicampur dengan ekstrak bawang putih yang sudah disimpan satu malam bisa mengeluarkan aroma bau yang luar biasa. Hehe

Hama jenis siput yang paling suka dengan daun tanaman biasa beraksi "makan malam" sekitar jam 08.00. Mereka muncul secara bersamaan untuk menyerang tanaman. Berikut saya ambil foto model "Janggel" yang sedang berfose: 

Ketiga model "Janggel" ini bagaikan pejuang tangguh ketika diserang dengan obat pembasmi hama, "Mati Satu Nyerang Sepuluh". Saya sempat kewalahan, karena hama ini mengeluarkan banyak lendir dari tubuhnya. Mungkin lendir yang dikeluarkan merupakan senjata pelindung mereka. Sungguh jitu, saya sempat geli melihatnya.
Bagi teman-teman yang mempunyai cara membasmi hama ini, tolong ditunggu infonya yaaaa? Sebelumnya saya ucapkan banyak terima kasih



January 23, 2017

Tanaman Hias "Bambu Kuning"


Kali ini saya akan membahas tentang tanaman hias bambu kuning yang merupakan salah satu kekayaan tumbuhan di negara nan subur dan kaya akan ragam tanaman hias.
Saya sangat suka dengan bambu kuning, karena selain warnanya yang menarik juga sering dijadikan buah bibir "tanaman kaya akan mitos".

Awalnya saya sempat ragu ketika mau menanam bambu kuning, karena kritik dari tetangga yang bikin telinga memanjang. hehe. Apa Kata Mereka? Mereka menuturkan "Jangan menanam bambu kuning di depan rumah pamali!", saya hanya tersenyum. Komentar lain, "Itu bambu kuning tempat bersarangnya mahluk halus", saya hanya tersenyum. Saya kira hanya itu komentar dari masyarakat. Ternyata tidak, masih ada yang berkomentar, "Itu tanaman penangkal santet". hehe.

Saya sejenak berpikir, kenapa orang-orang begitu tabu untuk menanam bambu kuning? padahal, tanaman hias tersebut sudah hampir punah di bumi indonesia tercinta. Dengan tekad yang kuat dan tujuan yang lurus saya pun tanpa ragu langsung membeli pot bunga yang besar dan menanam bambu kuning.

Alhamdulillah, selesai juga. Perlu kita sikapi dengan bijak, bahwa semua mahluk diciptakan Allah SWT dengan tujuan dan manfaat yang banyak. Begitu pun dengan tanaman hias "bambu kuning", saya yakin pasti banyak manfaatnya, salah satunya sebagai tanaman hias yang indah. Masyarakat di negara kita terlalu kental dengan mitos yang merupakan kekayaan budaya bangsa. Tapi, jangan salah mitos yang diyakini tanpa dasar bisa menyesatkan aqidah lhooo.

Mitos merupakan kekayaan budaya, tapi jangan sampai merubah pola pikir dan akhirnya merusak keyakinan. Seperti komentar "bambu kuning itu tempat bersarangnya mahluk halus". Itu merupakan komentar yang menyesatkan, karena masyarakat bisa tersered dengan keyakinannya yang lebih mempercayai adanya mahluk halus daripada adanya Allah SWT. Ashtaghfirullahal 'adhiim.


January 12, 2017

ALHAMDULILLAH TUMBUH DAN BERBUNGA

Setelah kurang lebih dua minggu merawat bunga yang dikasih dari tetangga, Alhamdulillah telah membuahkan hasil. Bunga-bunga di halaman bermekaran. Membuat hati gembira dan ikut berbunga. Bagaimana tidak, kemunculan bunga dari kuncupnya sangat kuharapkan. Sebagai pengobat lelah hati yang gundah. Menyejukan badan yang telah bergelut dengan pekerjaan kantor. Ini dia, saya ambil beberapa foto bunga yang sangat indah:


       

Ada beberapa diantaranya para tetangga yang mulai tergugah untuk ikut menanam bunga di depan halaman rumahnya. Saya merasa senang, karena jika di setiap halaman rumah ditanami bunga, tentu akan sangat membantu dalam menjaga keseimbangan alam.

Jujur, saya merasakan banyak ketenangan setelah menggeluti hobi ini. Saya yakin, dalam tumbuhan/bunga terdapat energi positif yang bisa menarik kita ke dalamnya. Teori ini saya sambungkan dengan kebiasaan hidup para pertapa di hutan yang hidup bersama alam, mereka bisa menggali ke puncak rohani tertinggi. Begitu juga dengan Shaolin, yang membiasakan untuk hidup dengan pola vegetarian, mereka bisa menjaga kestabilan tubuh dan mental yang bermuara pada pola hidup sehat.




SUNGGUH BEDA DENGAN KAMI

(Belajar nulis puisi)

Kau datang silih berganti
Tanpa kelahi, tanpa iri
Satu perintah, satu Illahi
Tanpa Lelah, tanpa intrupsi
Jadilah!
Kaupun mekar berdiri.

Sungguh beda dengan kami,
Yang berakal dan berbudi
Yang berbekal ayat suci
Yang berbekal hadist Nabi, ...  (SAW)

Terkadang kami lupa diri
Lupa akan Satu Illahi
Lupa akan hati nurani
Lupa ketika datang,
Lupa jalan tuk pulang

Kau berakar dari tanah
Kau berdaun dari batang
Dari kuncup menuju kembang
Tanpa darah, tanpa nanah

Sungguh berbeda dengan kami
Para khalifah muka bumi
Kadang marah tumpahkan darah
Kadang dengki memapah birahi





January 11, 2017

INDAHNYA MERAWAT BUNGA

Hari ini, Rabu Tanggal 11 Januari 2017 (mengawali awal tahun), saya mempunyai hobi baru yaitu merawat bunga. Tidak mudah dalam merawat bunga (terutama ditinjau dari sisi mahluk ciptaan tuhan). Mereka merupakan titipan seperti halnya mahluk lain yang dikuasakan kepada manusia sebagai khalifah di muka bumi ini. 

Setiap bangun pagi (kira-kira jam 04.00 lebih lebih satu jam. hehe), Alhamdulillah setelah shalat shubuh, Alloh SWT langsung mengingatkan saya untuk segera menyiram bunga. Saya merasakan dalam setiap semprotan air pada batang pohon, dedaunan, dan bunga terdapat keindahan yang luar biasa (Subhannalloh). Mereka bagaikan bicara, "terima kasih/syukron laka yaa Rab".

Pada suatu pagi ketika saya menyiram bunga, ada tetangga yang berkomentar "Pak, itu air bersih kok dipake nyiram bunga! kan, sayang". Saya hanya tersenyum. Untuk beberapa saat saya tertegun, menelaah komentar tadi. Dalam hati seolah ada yang berbisik, "semua mahluk mempunyai hak yang sama di hadapan Alloh SWT. Bisa jadi lebih mulia tanaman daripada manusia, karena mereka terus berdzikir menyebut nama Sang Khaliq". Alhamdulillah, terima kasih Yaa Alloh. Kau telah mengingatkanku. 

Setiap sore (kira-kira jam 4), saya masih di kantor. Saya selalu teringat pada bunga-bunga dan tanaman hias lainnya di halaman rumah. Saya selalu berharpa, semoga istri tercinta sudah membantuku menyiram bunga.

Jangan hanya menyiram lhooo!, mereka juga butuh perawatan khusus seperti kita (Facial, pedicure, hehe). Mereka harus diberi pupuk, diberantas hama-hama yang suka mengganggu nya.... Kadang, ketika hama-hama disingkirkan (gak tega disebut membunuh), saya suka ragu dan merasa kasihan pada hama-hama tersebut (mereka juga mahluk yang sedang mencari nafkah seperti kita). 

Saya berharap, semoga ada cara menyingkirkan binatang hama tanaman, tanpa membunuhnya. Aamiin

ENTRI UNGGULAN

MiniTani Sebagai Solusi di Saat Pandemi

"Orang bilang tanah kita tanah surga, tongkat kayu dan batu jadi tanaman". Nah, itulah sekelumit lirik lagu "kolam sus...