July 27, 2017

Heliconia Densiflora (Tanaman Hias Pisang-Pisangan Bentuk Bunga Mencakar)


Dalam postingan sebelumnya saya pernah membahas tanaman hias pisang-pisangan yang dikenal dengan nama  ilmiah Heliconia Rostrata (Tanaman hias pisang-pisangan dengan bentuk bunga menggantung). Kali ini saya akan membahas keluarga Heliconia yang masih saudara (entah kakak atau adiknya) dari Heliconia Rostrata yaitu Heliconia Densiflora. 
Heliconia Densiflora atau sering dikenal dengan tanaman hias pisang-pisangan cakar kepiting, karena bentuknya tegak dan tiap kelopak bunganya menyerupai cakar kepiting dengan warna jingga kekuningan. Tanaman hias ini memiliki keindahan yang tidak kalah dengan Densiconia Rostrata (bunga menggantung), karena bentuk tiap kelopak yang berlekuk pada tangkai kelopak yang menyerupai keris dan tiap helai kelopak menyerupai cakar kepiting.
Tanaman hias ini cocok ditanam untuk hiasan halaman rumah, perkantoran, hotel dan sebagainya. Jika anda hendak menanam dan membudidayakan jenis tanaman hias ini, anda tinggal mengambil tunas berikut akar yang biasa tumbuh di sekeliling induknya. Selain mudah dalam hal cara menanam, tanaman hias ini mudah pula untuk dirawat. Proses perawatan tanaman hias pisang-pisangan cakar kepiting, tidak jauh berbeda dengan perawatan tumbuhan pisang pada umumnya. Hal ini dikarenakan morfologi dari tanaman hias pisang-pisangan dengan tanaman pisang konsumsi tidak jauh berbeda. 
Di dalam pohon pisang hias terdapat kandungan air yang banyak sebagai cadangan metabolisme dan fotosintesis di saat musim kemarau. Lahan yang bisa digunakan untuk tanaman hias ini cukup leluasa. Karena tanaman hias ini mampu bertahan dan tumbuh dengan baik di area teduh maupun area yang terkena cahaya matahari langsung.
Sebaiknya penanaman tanaman pisang hias cakar kepiting dilakukan di tanah langsung (jangan memakai pot bunga), karena dengan menggunakan pot bunga, tunas baru akan tumbuh dalam jumlah yang sedikit (karena tanah dalam pot terlalu sempit). Jika ditanam di tanah langsung (tanpa pot), memungkinkan tunas akan tumbuh dengan lebih subur dan muncul ke permukaan tanah dalam jumlah yang lebih banyak. Agar tunas tanaman hias ini lebih banyak bermunculan, berilah pupuk kandang di sekitar induk pohon dengan campuran tanah yang sudah digemburkan. Buat tumpukan tanah yang sudah digemburkan sedikit menggunung di bawah pohon induk tanaman pisang hias untuk merangsang tumbuhnya tunas baru. Karena morofologi tanaman ini mempunyai kandungan cadangan air yang banyak, cukup disiram dengan intensitas seminggu dua kali.

July 26, 2017

Tanaman Hias Lidah Mertua (Sansevieria) Sungguh Luar Biasa


Nama tanaman ini cukup menyinggung para ibu yang sudah memiliki menantu. Jika Si menantu menyebut tanaman ini sebagai lidah mertua, apakah mertuanya akan marah? Nah, itulah konotasi negatif dari mertua yang seharusnya dimuliakan layaknya seorang ibu kandung. Mungkin saja orang yang pertama kali memberi nama tanaman hias lidah mertua kurang bersahabat dengan mertuanya. hehehe. Hanya bercanda yaaa! Jangan terlalu serius !
Morfologi dari tanaman hias lidah mertua yaitu bentuknya menyerupai pedang yang panjang, sehingga sebagian orang menyebut tanaman hias ini sebagai tanaman pedang-pedangan. Tanaman ini memiliki struktur daun yang tebal dan keras dengan ujung daun runcing dan tajam. Oleh karena itu, jangan membiarkan anak kecil bermain di sekitar tanaman hias ini karena ujungnya yang lancip dan tajam bisa membahayakan bila menusuk kulit atau mata anak anda.
Tanaman hias ini banyak kita temukan hampir di halaman setiap rumah, atau pun di dalam ruangan. Karena tanaman ini tergolong tidak susah untuk dirawat dan dibudidayakan. Walaupun disimpan di tempat yang tidak terkena cahaya matahari dan mendapatkan penyiraman yang jarang, lidah mertua benar-benar mampu beradaptasi. Hal ini terjadi tentu karena habitat tanaman hias lidah mertua berasal dari daerah Aprika yang memiliki musim panas.
Alangkah lebih indah bila tanaman hias lidah mertua ditanam di dalam pot dan disimpan di dalam ruangan. Selain mempunyai fungsi estetis, tanaman hias ini mampu menyerap polusi udara dan menetralisir bau tak sedap yang ada di dalam ruangan.
Tanaman hias lidah mertua bisa dibudidayakan dengan cara menanam daunnya, karena dapat berkembang biak secara vegetatif (tak kawin). Langkah kedua untuk menanam lidah mertua bisa dilakukan dengan cara menancapkan akar dari tanaman hias ini ke media tanam dalam pot maupun area terbuka.
Banyak manfaat yang bisa didapat jika anda menanam tanaman hias lidah mertua, selain fungsi keindahan, tanaman ini kaya akan khasiat obat. Berikut saya paparkan sejumlah khasiat obat dari lidah mertua yang begitu mencengangkan bagi anda yang belum mengetahuinya.
1. Penyerap Polutan Terhebat
Dari sejumlah informasi yang diperoleh dari hasil berseluncur di dunia maya, tanaman hias lidah mertua mampu menyerap 107 polutan yang terkontaminasi dalam udara. Tidak hanya menyerap, tanaman ini langsung mengubah polutan yang diserapnya menjadi oksigen.
2. Bisa digunakan untuk bahan anyaman
Coba anda pegang tekstur daun dari tanaman hias ini, pasti terasa kuat dan liat jika berniat untuk mematahkannya. Hal ini terjadi karena di dalam daun lidah mertua terdapat serat padat yang sangat baik untuk dijadikan bahan anayaman. Di negara Jepang, pemanfaatan serat dari daun tanaman ini menjadi bahan anyaman sudah sangat populer. Setelah mengalami proses pengolahan, ternyata serat anyaman yang dihasilkan dari lidah mertua akan bertekstur lembut.
3. Berfungsi sebagai penyubur rambut
Tidak hanya terdapat pada tanaman lidah buaya, tanaman hias lidah mertua mengandung cairan yang memiliki fungsi untuk menyuburkan dan menghaluskan rambut. Anda bisa mengolahnya secara manual dengan cara menghancurkan daun lidah mertua yang sudah dipotong kecil-kecil dengan menggunakan blender. Kemudian saring cairan ekstrak daun lidah mertua sampai tidak meninggalkan ampas. Setelah itu, rebus cairan ekstrak dari daun lidah mertua hingga mendidih kemudian tiriskan sampai dingin. Nah, setelah tahap akhir ini anda bisa menggunakannya dengan cara membilas rambut anda ketika sedang mandi.
4. Mencegah Penyakit Diabetes
Pepatah mengatakan lebih baik mencegah daripada mengobati. Saya sangat sependapat dengan pepatah tersebut, karena bila anda sudah terjangkit dengan diabetes maka upaya penyembuhannya tidaklah mudah. Oleh karena itu, upayakan tindakan pencegahan dengan meminum air rebusan dari (ekstrak lidah mertua) secara rutin. Para ahli pengobatan herbal sudah membuktikan bahwa air dari rebusan daun lidah mertua bisa mencegah penyakit diabetes.
5. Menghasilkan Banyak Oksigen
Tanaman hias lidah mertua memiliki kandungan klorofil yang tinggi pada daunnya, sehingga pada saat fotosintesis, jumlah oksigen yang dikeluarkan daun tanaman hias ini lebih banyak dibandingkan tanaman lainnya. Hal ini sangat bermanfaat untuk menetralisir bau asap rokok di dalam ruangan.
Sebenarnya, masih banyak khasiat dari tanaman hias lidah mertua. Namun, pada kesempatan ini saya akan mencukupkan pemaparan sampai disini dulu. Semoga isi dari artikel ini ada manfaatnya. Terima kasih

July 25, 2017

Bunga Nona Makan Sirih Merah (Clerodendrum Speciosum)


Nama bunga ini cukup unik karena panjang dan menyerupai tradisi makan sirih yang banyak dilakukan oleh orang tua jaman dulu. Ya, bunga nona makan sirih merah (dalam bahasa sunda disebut bunga nyonya nyeupah). Nama ilmiah dari bunga ini adalah Clerodendrum Speciosum. Entah darimana asal usulnya hingga di Indonesia populer dengan sebutan bunga nona makan sirih merah. Padahal, secara historis seorang nona (gadis) jarang ditemukan melakukan nyeupah (tradisi orang tua di jaman dulu memakan sirih). Sehingga lebih cocok jika kata nona pada sebutan nona makan sirih merah diganti dengan nyonya. Itulah sebuah tradisi asal usul penyebutan nama bunga yang selalu terdengar unik di Indonesia.
Morfologi dari bunga nona makan sirih merah yaitu memiliki batang pohon yang merambat mengikuti arah tempat yang bisa dijadikan untuk merambat. Daun berbentuk oval dengan ujung meruncing. Warna kelopak bunga umumnya merah untuk yang sudah mekar dan berwarna merah muda untuk kelopak yang belum mekar, ditambah mahkota bunga di bagian tengah yang mengeluarkan empat helai benang sari.
Bunga nona makan sirih merah dapat ditanam (dibudidayakan) dengan cara stek, yaitu melalui pemotongan batang yang sudah tua. Bisa juga dengan cara menaburkan biji bunga ini di media tanam tanah yang sudah digemburkan. Dikarenakan memiliki sifat merambat, bunga ini bisa ditanam di sekitar pagar teralis untuk menghiasi pagar atau gerbang halaman rumah. Bisa juga ditanam dalam pot bunga dengan disimpan batang bambu sebagai penyangga rambatannya agar bunga ini terlihat lebih indah. Atau, jika anda ingin menanamnya di area terbuka tentu tidak mengurangi keindahan dari bunga ini. Yang jelas, dibutuhkan perawatan dengan cara memangkas daun atau batang muda yang merambat sesuai keinginan agar bunga ini terlihat lebih indah dan rapih. Tempat yang teduh dan terkena cahaya matahari penuh tidak menjadi masalah dalam pertumbuhan bunga yang satu ini. Agar bunga bermekaran dengan lebih sempurna, sebaiknya bunga ini ditempatkan di area terbuka.
Bunga nona makan sirih merah mempunyai khasiat obat juga seperti halnya tanaman herbal yang lain. Salah satunya berdasarkan informasi dari dunia maya yang saya temukan, bunga nona makan sirih merah berkhasiat untuk mengobati radang gendang telinga pada anak-anak dan menetralisir racun (toksin).

Tanaman Hias Brokoli Pucuk Kuning


Tanaman hias ini sangat cocok untuk ditanam di halaman rumah dan kantor. Jenis tanaman ini merupakan tanaman yang tidak susah perawatannya. Mampu tumbuh dalam cuaca panas dan dingin, di tempat yang teduh maupun terang, yang jelas tanaman ini tidak manja.
Bentuk daun yang bulat panjang dan keriting berwarna kuning terang sangat cocok untuk ditanam dalam pot bunga. Penggunaan pot bunga bisa disessuaikan dengan ketinggian tanaman. Untuk tanaman yang masih pendek bisa menggunakan pot kecil, sedangkan tanaman yang sudah tinggi (maksimal 1 meter) menggunakan pot ukuran besar.
Brokoli pucuk kuning dijual dengan harga Rp. 25.000 untuk ketinggian bibit 20 centi meter. Sedangkan untuk tanaman yang sudah dewasa setinggi 50 centi meter dinilai dengan harga Rp. 50.000,-.
Perawatan tanaman hias ini dilakukan dengan pemupukan sebulan sekali, dan penyiraman satu hari sekali. Pembibitan untuk budidaya brokoli pucuk kuning dilakukan dengan cara stek batang. Adalah sangat baik bagi pertumbuhan tanaman hias ini jika diberi pupuk kompos, sekam, atau pun bubuk kayu sisa gergaji dalam campuran tanah media tanam.
Bila anda menanam tanaman hias ini dalam jumlah banyak maka warna kuning terang akan menghiasi halaman rumah menjadi lebih indah. Seperti pada poto yang saya ambil dari depan halaman kantor, warna kuning terang sungguh menenangkan orang yang memandang. Keindahan tanaman hias ini tidak harus menunggu sampai pohonnya tinggi, dalam usia muda (bibit), tanaman hias ini sudah memiliki keindahan yang maksimal dari warna daunnya yang kuning terang.

Saka Asparagus Plumosus


Nama ilmiah dari tanaman hias berbentuk jarum ini adalah Saka Asparagus Plumosus. Kata asparagus mengingatkan kita pada tanaman sayur, namun jelas bahwa kedua tanaman ini tentu sangat berbeda. Saka Asparagus Plumosus merupakan tanaman hias yang berfungsi untuk memperindah halaman rumah atau taman.
Harga jual dari Saka Asparagus Plumosus cukup mahal. Untuk tanaman hias yang masih kecil (bibit) dihargai seniai Rp. 30.000,- . Sedangkan untuk tanaman hias yang sudah besar (agak tinggi) mempunyai harga jual mencapai Rp. 50.000,- . Tanaman hias ini termasuk jarang dimiliki oleh pecinta tanaman hias karena tergolong masih jarang di Indonesia.
Saka Asparagus Plumosus sangat cocok untuk ditanam dalam pot bunga, karena bentuknya yang kecil dan daun yang berbentuk jarum lebih cocok disimpan di sekitar teras rumah. 
Tanaman hias ini cocok di tempat yang lembab dan membutuhkan penyinaran cahaya matahari secara tidak langsung. Jadi bila di depan halaman rumah anda terdapat kolam buatan, tanaman hias ini sangat cocok untuk ditempatkan di pinggirnya.
Pembibitan dan budidaya tanaman hias Saka Asparagus tidak susah. Anda cukup memisahkan bibit dari rumpun induknya yang sudah besar. Ambil bibit dari induknya dengan hati-hati (harus terbawa dengan akarnya). Usahakan jangan sampai daun dan batangnya patah, karena tanaman hias ini kurang indah terlihat bila bagian pohonnya patah. Langkah selanjutnya adalah menyiapkan pot bunga yang sudah dilubangi bagian bawahnya untuk memperlancar aliran air. Masukan campuran tanah, arang sekam yang sudah ditumbuk dan pupuk kompos (dengan perbandingan 1:1:1). Terakhir, masukan bibit Saka Asparagaus ke dalam media tanam di pot bunga. 
Perawatan Saka Asparagus Plumosus bisa dilakukan dengan menyiramnya sebanyak dua kali sehari, yaitu saat pagi dan sore. Tempatkan di areal yang teduh tapi mendapat cahaya matahari secara tak langsung, lakukan pemupukan dengan intensitas tiga minggu sekali agar tanaman hias ini dapat tumbuh dengan lebih baik. 

July 24, 2017

Bunga Asoka Yang Indah Berfungsi Sebagai Tanaman Pagar Hidup Berkhasiat Obat


Mendengar kata asoka tentu ingatan kita langsung terarah ke sebuah negara yang terkenal dengan tariannya. Ya, di negara India asal mula tumbuhan ini. Awalnya tumbuhan ini berbentuk pohon yang mempunyai ketinggian hingga 10 meter dengan daun oval lebar dan panjang dan menhasilkan warna bunga merah kecoklatan yang berumpun. Memang, pada awalnya bunga ini termasuk salah satu jenis pohon yang hidup di hutan. Namun, dikarenakan bunganya yang begitu indah ditambah rekayasa genetika pada teknologi pertanian yang begitu berkembang, bunga asoka bisa tumbuh dalam bentuk pohon kerdil setinggi 40-60 cm dengan bunga yang menarik dan indah.
Walaupun telah banyak jenis bunga asoka hibrid, namun bentuk daun dan bunga tetap tidak berubah, yang berubah hanya ukurannya saja. Selain berfungsi untuk menghiasi taman dan halaman rumah, bunga asoka bisa dijadikan tanaman pagar hidup karena memiliki akar tunggang yang kuat dan baik untuk menyangga tanah. Tidak terbatas pada keindahan dan berfungsi sebagai pagar hidup, bunga asoka juga memiliki khasiat obat untuk menyembuhkan wasir, luka memar, dan obat kram betis.
Untuk pengobatan wasir, anda ambil bunga asoka secukupnya kemudian ditumbuk hingga halus. Tumbukan bunga asoka kemudian dicampur dengan air bersih satu gelas. Sisakan air hingga setengahnya, kemudian saring dari ampas bunga yang ditumbuk. Minum air rebusan bunga asoka setelah makan. Dan, untuk pengobatan luka memar, bunga asoka bisa dijadikan bahan campuran ramuan obat. Bunga asoka serta daunnya dicampur dengan umbi daun dewa dan bunga mawar yang telah kering. Sebelum campuran tersebut direbus, cuci dulu sampai bersih. Baru direbus dengan air sebanyak 600 cc. Setelah rebusan matang hingga jumlah air berkurang setengahnya (300 cc), dinginkan air rebusan, kemudian minum dua kali sehari setelah makan.
Selain itu, bunga asoka bisa juga dijadikan bahan campuran ramuan obat herbal untuk mengobati kram/kejang betis. Bahan campuran yang digunakan yaitu bunga asoka ditambah daun sembung dan kuntum bunga mawar. Caranya sama seperti penjelasan di atas, yaitu dengan direbus dan diminum airnya sebanyak tiga kali sehari setelah makan.
Cara menanam (budidaya) bunga asoka tidaklah susah. Dengan stek batang dan harus diusahakan dari batang yang sudah tua tapi tidak kering, ambil batang asoka sepanjang 15 cm, batang tersebut jangan samapai dipotong semua daunnya, sisakan dua sampai tiga helai untuk mengurangi penguapan. Langkah selanjutnya adalah merendam batang bunga asoka dalam air bersih yang dicampur dengan cairan pupuk perangsang akar selama satu malam. Keesokan harinya, anda bisa menancapkan batang tersebut pada lubang tanah yang sudah diberi pupuk kandang atau kompos. Usahakan penanaman dilakukan pada areal yang teduh, baru setelah muncul akar dan daun baru, bibit bunga asoka harus dipindahkan ke areal tanah yang terkena cahaya matahari langsung. Perlu menjadi catatan, bahwa pada saat memindahkan bibit bunga asoka, akar baru yang tumbuh di bawah batang jangan sampai potong dengan cara memindahkan bibit tersebut berikut dengan tanahnya.

Bunga No Name


Entah apa nama dari bunga ini, saya sudah berselancar selama dua hari di dunia maya untuk menemukan namanya. Sekilas nampak seperti bunga kenikir, namun lebih kecil. Jumlah kelopak bunga ada sepuluh, dengan putik bunga terletak di tengah, daunnya berbentuk oval dengan bagian ujung meruncing dan permukaan yang kasar bila diraba. Saya menemukan bunga ini di halaman rumah saudara, ketika suatu saat berkunjung. Ketika saya bertanya kepada yang punya rumah, dia hanya menjawab, mungkin "bunga yellow". Sambil tertawa dan menggelengkan kepala.
Saya yakin, bunga ini tidak termasuk ke dalam jenis langka. Namun, baru sedikit pecinta bunga yang mengunggah gambarnya ke dunia maya, sehingga saya pun sampai saat ini belum menemukan nama dan jenisnya. 
Walau belum saya ketahui nama dari bunga ini, saya tetap tidak akan berhenti menulis. Terutama menulis tentang bunga. Karena saya khusus membuat blog ini untuk membahas semua jenis bunga yang ada di Indonesia dan dunia, ditambah upaya untuk gerakan penghijauan dan sayang lingkungan yang harus digalakan terus menerus agar bumi kita tetap hijau dan indah.
Bagai para sahabat blogger, para pecinta bunga, dan semua lapisan masyarakat dimana pun anda berada, saya minta bantuannya untuk menemukan nama dari bunga yang saya unggah potonya pada bagian atas artikel ini. Jika berkenan membantu silahkan informasikan nama dari bunga ini di bagian komentar. Sebelumnya saya sangat berterima kasih.
Sungguh salah satu jenis bunga yang indah. Saya mengamati bunga ini dari semua bagiannya. Ketika mengamati bunga yang baru tumbuh (masih muda), daunnya sebesar kepalan tangan bayi dengan bentuk bergelombang melancip ke ujung. Setelah membandingkan dengan daun bunga yang sudah matang (tua), bagian daun mulai mengecil (oval sebesar jempol), yang menonjol tinggal bagian bunga berukuran kecil (sebesar bunga kancing) dengan posisi menyebar di setiap ujung batang daun.
Bunga ini memiliki keindahan yang tidak berbeda dengan bunga kancing. Cocok untuk ditanam di halaman rumah atau di taman kota.
Pembudidayaan bunga ini cukup mudah hanya dengan cara reseed (menebarkan biji kembali) ke sekitar tanah di halaman atau taman.

ENTRI UNGGULAN

MiniTani Sebagai Solusi di Saat Pandemi

"Orang bilang tanah kita tanah surga, tongkat kayu dan batu jadi tanaman". Nah, itulah sekelumit lirik lagu "kolam sus...