July 24, 2017

Tanaman Hias Daun Agave Attenuata


Tanaman hias daun ini berasal dari negara Meksiko. Bentuk daunnya roset dengan ujung daun runcing. Warna daunnya hijau muda dengan sedikit abu-abu. Termasuk salah satu jenis tanaman hias yang tahan panas. Sehingga penyiraman tidak perlu dilakukan setiap hari. Termasuk pada saat musim hujan, tanaman hias daun ini tidak perlu disiram.
Pertumbuhan tanaman hias daun ini cukup lambat, namun setelah berbunga memiliki keindahan tersendiri. panjang bunganya bisa mencapai satu meter. Ditambah keindahan daun bisa menghias halaman dengan ukuran minimalis.
Agave Attenuata berfungsi sebagai pemanis. Jika daunnya dipotong, terdapat cairan kental mirip jel seperti pada lidah buaya. 
Dikarenakan pemeliharaannya tidak sulit, tanaman hias ini banyak diminati oleh pecinta bunga dan tanaman hias, ditambah varietas tanaman hias daun ini masih langka di Indonesia. Sehingga bibit dari tanaman hias daun ini menembus angka 60-70 ribu rupiah. 
Pembudidayaan dari Agave Attenuata (di Indonesia sering disebut dengan siklok) cukup mudah, dengan menancapkan bagian daun yang sudah dipetik dari induknya, tanaman hias ini bisa tumbuh di pekarangan rumah.

July 23, 2017

Tanaman Hias Daun Mutiara (Pilea Cadierei)


Setelah mencari deskripsi untuk tanaman hias daun mutiara, tidak banyak situs yang menampilkan pemaparan tentang tanaman hias daun ini. Hal dikarenakan tanaman hias daun ini masih langka dimiliki oleh para pecinta tanaman dan bunga.
Menurut beberapa informasi, tanaman hias daun mutiara yang bernama ilmiah Pilea Cadierei berkembang di negara tropis dan subtropis. Di negara Cina da Vietnam tanaman hias ini tumbuh dengan subur. 
Mengenal tanaman  hias Pilea Cadierei tidaklah susah, karena bentuknya yang mempunyai ciri khas tersendiri. Ukuran daun yang bebentuki oval dan kecil dengan warna dasar permukaan daun hijau bertaburan corak berwarna perak membentuk sebuah pola pada daunnya. Jika dilihat dari jarak jauh, bercak putih yang menjadi corak permukaan daunnya akan nampak seperti mutiara, sehingga tanaman hias ini populer dengan sebutan daun mutiara.
Tanaman hias daun mutiara merupakan salah satu tanaman indoor (dapat ditanam dalam ruangan), dan akan tumbuh baik dalam area teduh dan sejuk. Suhu yang dibutuhkan untuk tanaman hias ini sekitar 15-21 derajat Celcius. 
Pembudidayaan tanaman hias mutiara bisa dilakukan dengan cara stek pada batang muda. Kemudian batang yang sudah diambil dicelupkan dalam larutan/cairan perangsang akar selama dua sampai tiga jam. Kemudian tanam dengan media pasir kasar dan kompos. Setelah ditanam dalam pot, tanaman hias daun mutiara akan mengeluarkan akar dalam kurun waktu 3-4 minggu. 
Perawatan tanaman hias daun mutiara harus dilakukan dengan telaten. Mulai dari pemangkasan dari batang daun yang sudah mulai menguning (tua) harus terus dilakukan agar tumbuh daun baru dengan warna yang lebih segar dan menarik. Pemupukan bisa menggunakan pupuk cair atau pun kompos. Intensitas penyiraman untuk tanaman hias ini jangan terlalu sering, hanya dengan melihat indikasi media tanamnya sudah mengering baru kita siram kembali tanaman hias ini.

Tanaman Hias Tapak Dara (Catharanthus Roseus)


Tanaman hias tapak dara merupakan sebutan untuk tanaman hias oleh orang jawa. Sedangkan masyarakat sunda suka menyebut tanaman hias ini dengan sebutan kembang tembaga. Begitu juga dengan daerah lainnya di Indonesia, tanaman hias ini menyandang sebutan yang berbeda. Tidak hanya di Indonesia di negara Malaysia, Cina, Pilipina, Vietnam dan Inggris juga mempunyai sebutan yang khusus untuk tanaman hias jenis ini. Nama ilmiah untuk tanaman hias ini adalah Catharanthus Roseus. Untuk selanjutnya, dalam artikel ini saya akan menyebutnya dengan sebutan paling populer di Indonesia yaitu tanaman hias tapak dara.
Berdasarkan pengalaman melakukan perjalanan pendek di daerah tempat saya tinggal. Tanaman hias tapak dara sering saya temukan di sekitar selokan di pinggir jalan raya. Saya pernah menemukan tiga kali tapak dara di pinggir jalan, dengan warna yang berbeda. Ada tapak dara yang berwarna putih, merah muda dan ungu. Dalam artikel ini saya memasang poto tapak dara berwarna ungu yang saya ambil dari pinggir jalan raya.
Untuk lebih mengenal tapak dara, anda harus benar-benar mengamati morfologi dari tanaman hias ini. Tanaman hias tapak dara mempunyai bentuk pohon dengan batang yang bercabang, di sekitar batang yang bercabang tersebut muncul daun dengan tepi daun yang rata selebar kurang lebih 2-3 cm dan panajang 5-6 cm, dengan batang daun pendek. Bunga tapak dara mempunyai 5 kelopak bunga dengan rongga udara di bagian tengahnya. Ketinggian batang pohon tanaman hias ini sekitar 20 cm sampai 60 cm (tergantung kecocokan habitat). Anda jangan sampai salah mengenali tapak dara, karena jika diamati dari bentuk bunganya saja akan sangat mirip dengan tanaman hias pacar air. 
Usaha untuk membudidayakan tapak dara bisa dilakukan dengan penyemaian biji. Dari biji yang sudah kering, anda bisa menanamnya di dalam pot dengan media tanah yang dicampur dengan pupuk kompos dan pupuk kandang. Biji tapak dara ditimbun dalam tanah dengan kedalaman setebal bijinya. Kemudian siram secara teratur. Apabila biji tapak dara sudah berubah menjadi bibit yang tumbuh, tunggu ketinggian tanaman hias ini sampai sekitar 15-20 cm. Setelah itu baru dipindahkan ke dalam pot bunga atau area terbuka. Pada dasarnya menanam tapak dara tidak susah, hal ini terbukti dari fakta yang ada bahwa tanaman hias ini bisa tumbuh dengan baik di sembarang tempat. Namun, umumnya di tempat terbuka yang terkena cahaya matahari langsung.
Selain mempunyai fungsi sebagai tanaman hias, karena keindahan bunganya yang berwarna terang tersebar di setiap ketiak daun pada cabang pohon dari batang, tanaman hias ini memfunyai khasiat sebagai sumber olahan obat penyakit leukemia (kanker darah) dan hodgkin (kanker pada sistem kelenjar getah bening).
Sebagai catatan, anda jangan pernah langsung mengkonsumsi daun atau bunga dari tanaman hias tapak dara, karena kemungkinan besar tanaman hias ini digunakan sebagai obat melalui pengolahan secara medis (proses industri obat). Dari berbagai informasi yang saya dapatkan, tanaman hias tapak dara benar-benar mengandung racun. Jadi sekali lagi saya sampaikan, jangan pernah mengkonsumsi tanaman hias ini secara langsung.

July 22, 2017

Bunga Allamanda Cathartica


Allamanda Cathartica merupakan istilah latin untuk tanaman hias yang sering populer disebut bunga terompet emas atau bunga lonceng kuning. Bentuknya mirip dengan bunga bakung dan kucubung, namun ukuran dari Allamanda Cathartica jauh lebih kecil. Ketika mengetahui nama latin dari tanaman hias ini, saya langsung teringat nama-nama pemain telenovela dari daerah Amerika Selatan (Brazil dan Meksiko). Ternyata, bunga ini ditemukan banyak tumbuh di negara Brazil. Salah satu kelebihan dari bunga ini adalah mampu berbunga sepanjang tahun, bila tumbuh di habitat yang cocok dan sesuai.
Berdasarkan sejumlah informasi, Allamanda Cathartica berasal dari daerah Amerika Tengah dan Selatan. Warnna kuning keemasan dari bunga ini yang sesuai dengan habitat di tempat terbuka dan harus terkena cahaya matahari langsung menambah kecocokan bila bunga ini ditanam di halaman rumah. Ditambah dengan ketinggian pohon tanaman hias ini umumnya tidak lebih dari 2 meter, sedangkan rata-rata ketinggian rumah sampai atap kurang lebih 3 meter. Artinya, pohon dari bunga Allamanda Cathartica tidak akan mengganggu pemandangan di depan halaman rumah. Alangkah lebih indah dan cocoknya bila tanaman hias ini disandingkan dengan kolam buatan di halaman rumah. Hal ini menjadi suatu faktor pendukung pertumbuhan bunga Allamanda, karena selain suka dengan tempat terbuka, tanaman hias ini juga menyukai kelembaban yang tinggi. 
Dua faktor yang cukup penting bagi tanaman hias Allamanda Cathartica yaitu ruang terbuka dan kelembaban yang tinggi. Salah satu bukti dua faktor tersebut mendukung pertumbuhan tanaman hias ini yaitu saya mengambil poto dari Allamanda Cathartica di pinggir sungai dekat jalan raya di daerah sekitar Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung.
Tanaman hias Allamanda Cathartica sangat cocok tumbuh di daerah tropis. Sehingga di Indonesia tanaman hias ini sangat cocok tumbuh dan berkembang di tiap daerah. Selain cocok di tanam di halaman rumah, anda juga bisa menanamnya di pinggir kolam ikan dekat vila dengan nuansa pegunungan. Jadi, selain menikmati hobi mancing ikan, anda juga akan menikmati keindahan bunga Allamanda sambil mencicipi ikan bakar. Duh, saya jadi ngiler nulis artikel ini.
Menurut penelitian para ahli di bidang medis, para ahli obat tradisional (herbal), bagian dari bunga Allamanda bisa digunakan sebagai obat perangsang buang air besar. Sangat cocok untuk anda yang terkena sembelit, karena bagian bunga dari Allamanda mengandung zat laksatif (perangsang, pelembut tinja). Ditambah dengan fungsi dari getah Allamanda Cathartica yang bisa digunakan sebagai obat anti bakteri, khususnya bakteri Staphylococcus (jenis bakteri patogen oportunistik yang menyebabkan berbagai penyakit pada manusia dan hewan). Tidak hanya itu saja, akar dari bunga Allamanda berfungsi sebagai obat untuk mencegah penyakit kuning.
Nah, bagi anda yang tertarik untuk menanan dan membudidayakan tanaman hias bunga Allamanda Cathartica, bisa mengambil biji dari bunga ini atau dengan cara stek batang untuk kemudian ditanam. Selamat menanam!

Bunga Kastuba Lokal Terlihat Indah Walau Belum Terkenal


Indonesia sangat kaya akan berbagai jenis tanaman. Selain tanahnya subur, berbagai jenis tanaman impor pada umumnya bisa tumbuh dengan baik di negeri ini. Salah satu jenis tanaman hias yang tumbuh di Indonesia adalah kastuba. Menurut uraian dalam Wikipedia (ensiklopedia bahasa Indonesia), kastuba berasal dari daerah Meksiko bagian selatan dan Amerika tengah. 
Tanaman hias kastuba memiliki daun berwarna merah menyala pada bagian pucuk dan biji bertebaran di ujungnya. Di Spanyol, tanaman hias kastuba dikenal dengan istilah bunga paskah (malam natal), karena bagian merah daunnya suka digunakan untuk hiasan pada saat acara malam natal. 
Di Indonesia tanaman hias kastuba tumbuh secara liar dan biasanya digunakan sebagai tanaman pagar untuk menyangga tanah yang landai. Baru-baru ini muncul kastuba mini (komersil) yang suka dijual di pinggir jalan dan ditanam dalam pot bunga. 
Poto kastuba yang saya ambil pada gambar di atas, terletak di pinggir jalan raya di daerah sekitar Kecamatan Cikancung Kabupaten Bandung. Bagi anda para pecinta tanaman hias, coba bandingkan keindahan kastuba lokal (yang tumbuh liar) dengan kastuba mini yang dijual di toko bunga dan pedagang tanaman hias ! Mana yang lebih indah? 
Bagi saya secara peribadi, awalnya mengagumi kastuba mini yang nampak lebih indah. Namun, setelah melakukan pengamatan selama beberapa minggu akhirnya saya memutuskan bahwa kastuba lokal jauh lebih indah. Warna daun merah pada kastuba lokal akan tumbuh lebih banyak karena memungkinkan batang pohonnya yang tinggi mampu bercabang lebih rindang sehingga menghasilkan daun pucuk berwarna merah yang lebih banyak dan bertebaran. Sedangkan pada tanaman hias kastuba mini (dengan batang pohon yang pendek), warna merah pada pucuk daunnya hanya terfokus pada batang pohon utama, karena kastuba mini dengan pohon yang rata-rata lebih pendek tidak mampu menghasilkan batang yang banyak.
Terdapat kepuasan tersendiri yang mungkin tidak akan bisa dirasakan oleh orang lain, ketika memandang daun kastuba lokal yang berwarna merah bertebaran dengan warna daun hijau pada bagian bawah. Terlebih, saat daun-daun tersebut tertiup angin. Mereka bagaikan melambai dan menyapa, "Aku lebih cantik Lhoooo, walaupun kastuba lokal!". 
Kembali pada topik keindahan tanaman hias kastuba. Walaupun menurut saya kastuba lokal lebih indah, mungkin bagi sebagian orang malah kastuba mini yang lebih indah. Pada hakikatnya nilai keindahan itu bersifat relatif dan bebas memilih. Jadi, anda mau pilih yang mana?

ENTRI UNGGULAN

MiniTani Sebagai Solusi di Saat Pandemi

"Orang bilang tanah kita tanah surga, tongkat kayu dan batu jadi tanaman". Nah, itulah sekelumit lirik lagu "kolam sus...